kievskiy.org

Banjir Bandung Barat, Warga Pernah Tolak KCIC Perkecil Saluran Air

BANJIR di sekitar jalan lintang susun (underpass) Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Rabu 31 Desember 2019. Ribuan warga terdampak banjir, ratusan di antaranya mengungsi.*
BANJIR di sekitar jalan lintang susun (underpass) Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Rabu 31 Desember 2019. Ribuan warga terdampak banjir, ratusan di antaranya mengungsi.* /CECEP WIJAYASARI/PR

PIKIRAN RAKYAT - Sejumlah warga Kampung Lebaksari, Desa Mekarsari, Kecamatan Ngamprah yang terdampak banjir bandang meminta ganti rugi kepada pihak PT Kereta Cepat Indonesia Cina. Soalnya, tersumbatnya saluran air di dekat jalan lintang susun (underpass) akibat pembangunan proyek kereta cepat diduga menyebabkan banjir hingga 1 meter lebih.

Pantauan Pikiran Rakyat, ada dua saluran air di Kampung Lebaksari menuju underpass. Tepat di atas saluran air tersebut tengah dibangun jalur kereta cepat. Lantaran salah satu saluran air tersumbat, aliran air dari arah utara dan timur bergabung menuju satu saluran, sehingga menyebabkan air meluap saat hujan deras pada Selasa sore, 31 Desember 2019.

Warga Kampung Lebaksari, Rustiawan Umar (57) mengungkapkan, sebelum salah satu saluran air ditutup, PT KCIC pernah berjanji akan bertanggung jawab jika terjadi banjir. “Kami minta perusahaan (KCIC) ganti rugi. Sebab ini bencana akibat kelalaian perusahaan itu. Saluran air yang tadinya besar dipersempit, sehingga air meluap,” ujarnya, Kamis 2 Januari 2019.

Baca Juga: Uu Benarkan Aa Soal Banjir di Bandung Barat karena Pembangunan KCIC

Menurut Rustiawan, dirinya pernah menolak ketika saluran air tersebut akan ditutup. Namun, pihak KCIC berjanji akan bertanggung jawab jika terjadi masalah. Akhirnya, banjir bandang pun terjadi hingga merendam sejumlah rumah warga sekitar.

Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah KBB, ada 367 jiwa dari 88 keluarga yang terdampak banjir bandang di Kampung Lebaksari, Desa Mekarsari. Pascabannjir, sebagian warga mengungsi di tenda pengungsian yang didirikan dekat permukiman warga.

Warga lainnya, Wisnu (53) mengatakan hal senada. Menurut dia, banjir bandang baru pertama kalinya terjadi di kampungnya. Hal itu disebabkan adanya saluran air yang tersumbat.

“Sebelumnya, aliran air Sungai Ciburandul dari arah utara itu lurus masuk ke saluran air menuju underpass. Sekarang karena tersumbat, air dari utara itu berbelok dan bercampur dengan aliran air dari arah timur,” katanya.***

 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat