kievskiy.org

Berkah bagi Penjual Jamu Gendong di Tengah Wabah Virus Corona

SUHARSI, sudah 25 tahun berjualan jamu gendong di Kota Bandung.*
SUHARSI, sudah 25 tahun berjualan jamu gendong di Kota Bandung.* /RIO RIZKY PANGESTU/PR

PIKIRAN RAKYAT - Siang adalah waktu saat punggung Suharsi bisa terbebas dari beban keranjang jamu berbobot belasan kilogram yang digendongnya selama berjam-jam.

Jamu dalam botol-botolnya sudah kian surut, tandas diteguk para pelanggan setianya sejak pagi hari.

Suharsi sudah 25 tahun berjualan jamu gendong di Kota Bandung. Setiap hari, Suharsi berjalan kaki menjelajahi kawasan Jalan Kebon Kawung, Otto Iskandar Dinata, hingga Banceuy untuk menjajakan jamunya dengan cara digendong.

Baca Juga: Pilkada Kabupaten Indramayu, Golkar Pastikan Usung Kader Sendiri 

"Buat saya lebih baik digendong walaupun berat. Kalau pakai sepeda  susah buat nyebrang jalan. Jadi malah ngehabisin waktu," ujar Suharsi yang merupakan warga asal Solo, Jawa Tengah.

Suharsi mendapatkan keahlian meracik jamu dari sang bibi. Sebelum berjualan di Bandung, Suharsi sudah pernah berjualan jamu di Serang dan Bogor.

"Cuma saya gak betah jualan jamu di Bogor. Waktu itu jalannya banyak yang becek, jadi saya pindah ke Bandung," ucapnya.

 Baca Juga: Drive Gandeng Pusakata untuk Single Djiwa Moeda

Bandung tampaknya menjadi tempat yang paling bersahabat bagi Suharsi. Selama 25 tahun berjualan jamu di Bandung, Suharsi mengaku sudah punya banyak pelanggan setia. 

Wabah virus corona yang sudah mulai muncul di Indonesia, diakui Suharsi semakin menambah pelanggan jamunya. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat