kievskiy.org

Terdampak Covid-19, Pelaku Industri Kecil Perlu Dapat Dana Stimulas

PENGUNJUNG melihat produk kerajinan dari bahan koran bekas saat Gebyar Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Juara di lapangan Kampus IPB.*/ANTARA
PENGUNJUNG melihat produk kerajinan dari bahan koran bekas saat Gebyar Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Juara di lapangan Kampus IPB.*/ANTARA

PIKIRAN RAKYAT - Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung mendata pelaku industri kecil dengan nilai investasi Rp 50 juta - Rp 1 miliar. Terdapat 2.516 pelaku industri kecil di Kota Bandung, terdiri atas 2.058 dari kelompok sentra industri, dan 458 non-sentra industri.

Disdagin Kota Bandung sudah menyampaikan jumlah pelaku industri tersebut ke Direktorat Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian.

Kepala Disdagin Kota Bandung Elly Wasliah menyebutkan, pendataan beserta penyampaian data jumlah ke Dirjen IKMA merupakan upaya agar pelaku industri kecil di Kota Bandung beroleh dana stimulan.

Baca Juga: Warga Terdampak Pandemi COVID-19 Diberi Bantuan Paket Pangan

"Pelaku industri kecil tersebut terkena dampak kondisi pandemi Covid-19, perlu beroleh dana stimulus," ucap Elly di Balai Kota Bandung, beberapa waktu lalu.

Elly turut menyampaikan, pelayanan Surat Keterangan Asal (SKA), atau Certificate of Origin bagi eksportir tetap berjalan di tengah kondisi pandemi Covid-19. Berdasarkan pantauanya, terjadi penurunan ekspor dari pelaku Industri Kota bandung akibat kondisi pandemi Covid-19.

Produk fesyen, ucap Elly, mendominasi aktivitas ekspor dari Kota Bandung. Ekspor ikan hias, dan alas kaki juga cukup banyak, tapi masih di bawah produk fesyen. Kebanyakan produk dari Kota Bandung diekspor ke Amerika Serikat, Jepang, dan Malaysia.

Baca Juga: Hipmi Jabar Serahkan Bantuan 5.000 Perangkat Tes Swab ke Ridwan Kamil

"Untuk keperluan aktivitas eksportir, kami tetap membuka layanan SKA. Hanya, jumlah pengajuan SKA tengah menurun daripada kondisi normal," ucap Elly.

Koordinasi dengan Industri
Wali Kota Bandung Oded M. Danial bakal berkoordinasi dengan tiga industri strategis milik negara yang berada di Kota Bandung, PT DI, PT Pindad, dan PT LEN.

Koordinasi itu terkait kemungkinan produksi alat perlengkapan kesehatan, alat pelindung diri (APD) bagi para petugas medis. Langkah Pemerintah Kota Bandung berkoordinasi dengan tiga industri strategis milik negara merupakan bentuk respons atas arahan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita melalui telekonferensi, Selasa, 7 April 2020.

Baca Juga: Cegah Penularan COVID-19, 133 Warga Binaan di Lapas Cikarang Bebas Asimilasi

Oded menyebutkan, kebutuhan alat perlengkapan kesehatan perlu terpenuhi dalam menghadapi pandemi Covid-19. Menurut dia, industri-industri tersebut memiliki kapasitas beserta kapabilitas mumpuni memproduksi alat kesehatan, dan APD.

"Ventilator termasuk alat yang tengah dibutuhkan. Mereka punya mesin canggih, mudah-mudahan bisa membantu," ucap Oded. ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat