/photo/2020/05/16/1453900161.jpg)
PIKIRAN RAKYAT - Pemerintah Kabupaten Bandung Barat kembali memperpanjang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) hingga 14 hari ke depan terhitung sejak Rabu 20 Mei 2020 ini. PSBB tahap ketiga ini difokuskan di 13 RW di 8 desa di mana terjadi kasus positif Covid-19.
Bupati Bandung Barat Aa Umbara Sutisna mengatakan, keputusan memperpanjang pemberlakuan PSBB tersebut berdasarkan hasil evaluasi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 bahwa KBB masih berada dalam zona kuning. “Sebenarnya hasil evaluasi provinsi, KBB ada di zona biru. Namun evaluasi Gugus Tugas, kami masih di zona kuning. Makanya, kami perpanjang PSBB sebagai bentuk kewaspadaan,” ujarnya, Selasa 19 Mei 2020.
Baca Juga: Kota Bandung Jadi Daerah yang Paling Taat Menjalankan Kebijakan PSBB
Menurut Umbara, teknis pemberlakuan PSBB parsial tersebut tak berbeda dengan PSBB tahap 1 dan 2. Masyarakat tetap diwajibkan melakukan protokol kesehatan seperti memakai masker, menerapkan physical, dan social distancing.
Hanya, pada PSBB tahap tiga ini, fokusnya ada di 13 RW di 8 desa di mana di daerah tersebut sudah terjadi kasus positif Covid-19. Dengan demikian, para petugas pun akan lebih ketat melakukan pengawasan di daerah tersebut.
“Meskipun demikian, PSBB ini sebetulnya berlaku untuk semua masyarakat. Jadi, kami minta agar masyarakat tetap melaksanakan protokol kesehatan Covid-19 karena ini untuk kita semua juga,” ujar Umbara.
Baca Juga: Zaki Hilmi: Dua Tahapan Pilkada Berisiko Picu Penyebaran Corona
Selama PSBB parsial diterapkan dan menjelang Idul Fitri, Umbara juga meminta agar masyarakat tidak memaksakan untuk mudik demi meminimalisasi penyebaran Covid-19. Jika situasi sudah kembali normal, masyarakat pun bisa melakukan berbagai kegiatan seperti sedia kala.
"Soal mudik, jangan dulu lah tidak usah memaksakan juga. Hubungi keluarga via ponsel dulu. Kalau sudah selesai pandemi baru boleh mudik," ujarnya menegaskan.
Baca Juga: PSBB Kabupaten Sukabumi Diperpanjang 14 Hari, Bupati: Perang Terhadap Corona Jangan Main-main