PIKIRAN RAKYAT - Nama Mohammad Toha tentu sudah tak asing lagi di telinga masyarakat Indonesia. Dia dikenal sebagai pahlawan dari peristiwa Bandung Lautan Api. Peristiwa ini diperingati setiap tanggal 24 Maret.
Sejak lahir hingga gugur, Mohammad Toha merupakan seorang pahlawan. Ia lahir dari keluarga sederhana di daerah Banceuy, Kota Bandung, Jawa Barat.
Ayahnya bernama Ganda, dan bekerja di sebuah bengkel bernama De Unie yang berada di daerah Astana Anyar, Kota Bandung.
Sayangnya, pada saat Mohammad Toha baru berusia enam bulan, sang ayah dipanggil Sang Pencipta. Ia menderita sakit berhari-hari hingga akhirnya meninggal dunia.
Baca Juga: Ingatlah Bandung Lautan Api, Tiap Sejengkal Tumpah Darah Harus Dipertahankan
Baca Juga: Jawa Barat Zaman Mengungsi, Migrasi Warga Kala Pemberontakan DI/TII dan Bandung Lautan Api
Dikutip dari buku Mohammad Toha Pahlawan Bandung Selatan yang ditulis oleh Min Rusmana, sang ibu, Nariah, akhirnya membesarkan Mohammad Toha seorang diri. Sepeninggal suaminya, dia bekerja sebagai penjahit pakaian demi mencukupi kebutuhan sehari-hari.
Mohammad Toha tumbuh menjadi anak yang sehat dan lincah. Sejak kecil ia selalu bercita-cita ingin menjadi seorang kapten.
Kehidupan dirasa semakin berat kala Mohammad Toha sudah bersekolah di Hollandsch Inlandsche School. Ibunya merasa tidak sanggup mencukupi kehidupan sehari-hari hanya dari menjahit pakaian.