kievskiy.org

Schoemaker, Soekarno, dan Persahabatan Guru-Murid

Foto CP Wolff Schoemaker dalam buku karya CJ van Dullemen berjudul Op zoek naar de tropenstijl: Leven en werk van prof. ir. C. P. Wolff Schoemaker, Indisch architect.
Foto CP Wolff Schoemaker dalam buku karya CJ van Dullemen berjudul Op zoek naar de tropenstijl: Leven en werk van prof. ir. C. P. Wolff Schoemaker, Indisch architect. /Dok. Pikiran Rakyat

PIKIRAN RAKYAT – Sejarah arsitektur Kota Bandung tak mungkin dilepaskan dari sosok Charles Prosper Wolff Schoemaker. Sejumlah gedung rancangannya berdiri hingga kini di Bandung. Kedekatannya dengan Bung Karno, yang pernah menjadi muridnya di Technische Hoogeschool Bandung, juga menjadi kisah yang menarik.

Soekarno, presiden pertama negeri ini, sangat menaruh hormat terhadap gurunya di THB itu.

Hingga akhir hayat Schoemaker, Bung Karno menjalin persahabatan dan sesekali bertandang ke kediamannya di Bandung.

Bung Besar mengenang Schoemaker sebagai sosok besar yang tidak membeda-bedakan orang kulit putih dan sawo matang, atau Belanda dan Indonesia.

Baca Juga: Bung Karno dan Bahasa Sunda dalam Rapat Raksasa di Bandung 1963: Nuhun Dulur-Dulur

Baca Juga: Kisah Bung Karno sebagai Arsitek di Bandung, Kondisi Ekonomi Sulit Saat Melawan Belanda

”Dia hanya menghargai kemampuan seseorang,” kata Soekarno dalam buku Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat Indonesia yang ditulis Cindy Adams.

Selepas Soekarno lulus kuliah di THB pada 25 Mei 1926, Schoemaker menawarinya pekerjaan di pemerintahan kota.

”Aku menghargai kemampuanmu. Dan aku tidak ingin hal itu terbuang sia-sia. Engkau memiliki pemikiran kreatif. Aku minta engkau bekerja di pemerintahan,” ucap Soekarno menirukan tawaran sang guru.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat