PIKIRAN RAKYAT - Tiga skenario penataan daerah pemilihan (dapil) untuk Pemilu legislatif (Pileg) Kota Bandung, Februari 2024, mulai mengemuka. Saat ini, KPU Kota Bandung masih melakukan uji publik tiga skenario tersebut.
Ketua KPU Kota Bandung Suharti memaparkan, skenario pertama, hanya mengubah penamaan (nomor) dapil menyesuaikan amanat Pasal 14 PKPU Nomor 6 Tahun 2022 tentang Penataan Daerah Pemilihan dan Alokasi Kursi Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten maupun Kota Dalam Pemilihan Umum.
"Skenario kedua, jumlah dapil menjadi tujuh. Sementara, skenario ketiga mengubah keseluruhan dapil dengan tetap mengedepankan tujuh prinsip penataan dapil sebagaimana Pasal 185 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 (tentang Pemilihan Umum)," kata Suharti.
Skenario pertama, Dapil 1 menjadi terdiri atas gabungan Kecamatan Bandung Wetan, Cibeunying Kaler, Cibeunying Kidul, Cidadap, Coblong, Sumur Bandung. Pada Pileg 2019, gabungan kecamatan itu merupakan Dapil 2.
Baca Juga: 93 Sekolah Berada di Area Sesar Lembang, Edukasi dan Simulasi Kesiapsiagaan Bencana Gencar Dilakukan
"Menurut Pasal 14 PKPU Nomor 6 Tahun 2022, Dapil 1 yang terdapat kecamatan ibu kota atau pusat pemerintahan yakni Sumur Bandung. Lantaran demikian, skenarionya mengubah Dapil 2 menjadi 1, Dapil 3 menjadi 2, demikian seterusnya searah jarum jam," ucap dia.
Skenario kedua, dapil menjadi tujuh, berbeda dengan Pileg 2019 yang berjumlah enam. Satu dapil tambahan berada di Bandung bagian timur, yang sebelumnya berjumlah tiga, menjadi empat. Dapil selain bagian timur tetap seperti Pileg 2019.
"Dalam skenario kedua, alokasi kursi pada tiap-tiap dapil berubah, menjadi 6-8. Jumlah alokasi kursi dalam skenario kedua tak jomplang seperti Pileg sebelumnya, 6- 11," ucap dia.
Skenario ketiga, mengubah komposisi kecamatan pada semua dapil dengan tetap mengendepankan tujuh prinsip penataan dapil. Perihal alokasi kursi, dalam skenario ketiga, 7-8.