/photo/2021/08/21/2196354151.jpeg)
PIKIRAN RAKYAT – Selain jabatan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat (Jabar) yang akan habis masa kerjanya, masa jabatan Wali Kota Bandung non aktif Yana Mulyana juga akan segera habis pada September 2023 mendatang. Namun Pilkada baru akan digelar pada Pemilu 2024 mendatang secara serentak.
Oleh karena itu, Bandung harus dipimpin oleh Pj Wali Kota Bandung sebelum Pilkada 2024 digelar. Saat ini DPRD Kota Bandung mengusulkan sejumlah nama untuk menempati posisi Pj Wali Kota Bandung.
Kandidat pertama yang akan diusulkan sebagai calon Pj Walkot Bandung adalah Sekda Kota Bandung Ema Sumarna, yang saat ini menjabat sebagai Pelaksana Harian (Plh) Wali Kota Bandung, usai Yana Mulyana tersandung kasus korupsi. Ema diusulkan oleh lima fraksi yakni Fraksi NasDem, PKS, Demokrat, PSI dan Gerindra.
Kandidat kedua calon Pj Walkot Bandung adalah Dedi Supandi yang menjabat sebagai Asisten Daerah Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Jabar. Kandidat ketiga yang akan dicalonkan sebagai Pj Walkot Bandung adalah Karim Suryadi.
Baca Juga: Uji Materi Batas Minimum Usia Capres-Cawapres demi Gibran Rakabuming? Begini Kata Jokowi
Masyarakat pun penasaran dengan kinerja ketiga kandidat tersebut. Namun pihak DPRD mengusulkan ketiga nama tersebut karena merasa ketiganya mengerti dan paham seluk beluk Kota Bandung.
Dedi Supandi sempat disorot usai namanya disebut masuk dalam kandidat Pj Walkot Bandung yang diusulkan oleh DPRD Kota Bandung. Pasalnya, Dedi sudah cukup lama berkecimpung di dunia politik, bahkan menorehkan banyak prestasi. Tak pelak banyak yang penasaran bagaimana profil Dedi Supandi.
Profil Dedi Supandi
Dedi yang sering dijuluki sebagai Birokrat Indonesia itu dilantik sebagai Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Jabar per 24 Februari 2023 oleh Gubernur Jabar Ridwan Kamil. Sebelumnya, Deddy merupakan Kepala Dinas Pendidikan (Kadisik) Jabar.
Pria kelahiran 12 Juni 1976 itu juga pernah mengisi kekosongan pemerintahan Kota Depok, dan menjadi Penjabat Sementara Wali Kota Depok pada 2020 lalu. Hal itu terjadi setelah Mohammad Idris mengajukan cuti sebagai Wali Kota Depok.