kievskiy.org

Jerit Warga Kampung Pemulung TPA Sarimukti, 2 Minggu Tak Dapat Bantuan saat Wajah Jadi Ikon Posko

Potret sekitar Kampung Pemulung TPA Sarimukti.
Potret sekitar Kampung Pemulung TPA Sarimukti. /Pikiran Rakyat/St. Aisah Nurhalida M

PIKIRAN RAKYAT - Pasca Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti alami kebakaran hebat, warga yang bermatapencaharian sebagai pemulung kehilangan pekerjaan dan terlunta-lunta minim bantuan, di wilayah Kampung Ciherang.

Pengurus Kampung Ciherang, Nandang Beceng (54) mengatakan bahwa bantuan sudah sama sekali terhenti sejak dua minggu lalu. Di awal-awal Sarimukti terbakar, dia mengakui warga Kampung Pemulung mendapatkan bantuan sembako dan makanan harian. Namun demikian belakangan bantuan semakin menipis hingga sama sekali nihil.

"Udah dua minggu lebih nggak ada sama sekali bantuan. Ada bantuan sampai desa tapi nggak sampai ke kita," ujar Beceng, dalam kunjungan media bersama Aliansi Zero Waste Indonesia (AZWI), di Kampung Pemulung, Jumat, 15 September 2023.

"(Setelah kebakaran) yang jadi hilang mata pencaharian sehari-hari. Memang (warga Kampung Pemulung) bukan warga asli sini, banyak pendatang tapi bukan satu tahun dua tahun (kami tinggal di sini)," katanya lagi.

Baca Juga: Gus Yahya Sebut Hubungan PBNU dengan PKB Tidak Erat: Semua Kami Anggap Sama

Menurutnya, mereka seharusnya paling diprioritaskan lantaran paling terdampak secara ekonomi setelah TPA Sarimukti ditutup pasca kebakaran.

"Bapak sebagai pengurus sangat prihatin karena melihat di sini sama sekali udah nggak ada kerja kegiatan mencari penghasilan. Jangankan buat lain-lain, makan aja susah," ucap dia.

Dari awal, kata Beceng, bantuan hadir dua kali hingga tiga kali makan dalam sehari. Namun, dua pekan ke belakang bantuan terhenti. Bahkan, Beceng mengaku sudah sempat menagih ke pihak desa Sarimukti. Namun, bantuan selalu didapati habis dibagikan kepada warga lainnya.

Baca Juga: Anies Baswedan-Cak Imin Tiba di Rapat Majelis Syuro, Sekjen PKS: Ahlan Wa Sahlan

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat