kievskiy.org

Masalah Sampah di Kabupaten Bandung Bisa Diselesaikan dengan Bank Sampah

Muhammad Ilyas Hidayat di bank sampahnya di wilayah Ciparay, Kabupaten Bandung
Muhammad Ilyas Hidayat di bank sampahnya di wilayah Ciparay, Kabupaten Bandung /Istimewa

PIKIRAN RAKYAT - Berawal dari kegelisahan pencemaran lingkungan yang ditimbulkan dari tumpukan sampah dan peluang untuk menghasilkan keuntungan finansial, Muhammad Ilyas Hidayat yang akrab disapa Pak Ilyas tergerak untuk menginisiasi sebuah tempat pengelolaan sampah.

Tempat pengelolaan sampah ini di kemudian hari dinamakan Bank Sampah Tematik Bumi Beko Lestari (BST BBL). Diketahui tempat pengelolaan sampah BST BBL terletak di Desa Bumiwangi, Kecamatan Ciparay, Kabupaten Bandung. 

Belajar dari tempat pengelolaan sampah yang lain dipadukan dengan pengalamannya, Ilyas dibantu beberapa temannya mendaur ulang sampah menjadi barang bernilai komersil. 
 
"BST BBL ini telah terbukti menjadi solusi dalam mengatasi masalah sampah di Komplek Permata Regency, yang berada di RW 04 Desa Bumiwangi, Kecamatan Ciparay," kata Dosen Universitas Islam Nusantara Faiz Karim Fatkhullah saat diwawancarai pada Rabu 29 November 2023 seusai melaksanakan pengabdian pada masyarakat di wilayah tersebut.
 
Menurut Faiz sampah rumah tangga yang terkumpul di setiap rumah warga komplek, secara rutin dalam jangka waktu tertentu diangkut oleh tim dari BST BBL. 
 
"Sampah yang terkumpul kemudian dipilah menjadi sampah organik dan non-organik. Sampah organik dimanfaatkan sebagai salah satu media dalam budi daya larva lalat hitam atau maggot" katanya.  
 
Seperti diketahui kata Faiz Maggot kini banyak dicari untuk pakan ternak karena memiliki kandungan protein yang tinggi. "Kepompong maggot pun bisa dimanfaatkan sebagai pupuk. Sampah non-organik berupa plastik menjadi bahan baku untuk produksi paving block plastik," katanya.
 
Sementara itu menurut Ilyas awal mula kerja sama antara warga sekitar dan BST BBL adalah ketika TPA Sarimukti mengalami kebakaran. Dampaknya, operasional pengangkutan sampah warga menjadi terhenti sehingga sampah-sampah di setiap rumah semakin menumpuk yang menyebabkan ramainya keluhan warga.
 
Menanggapi hal tersebut, maka kata Ilyas pengurus RT/RW setempat bermusyawarah dengan pengurus BST BBL. "Akhirnya, BST BBL disepakati mengelola sampah warga RW 04 Desa Bumiwangi," katanya.
 
Ilyas juga menuturkan BST BBL mendapatkan upah dari hasil pengangkutan sampah tersebut sekaligus mendapat bahan baku sampah yang siap untuk dibuat paving block, maggot, dan lainnya. 
 
Maggot dan paving block merupakan dua produk unggulan BST BBL dan telah memberi keuntungan finansial bagi Ilyas dan timnya. 
 
Hanya saja, produksinya masih sangat terbatas karena alat produksi yang masih sederhana. Untuk memanaskan dan meleburkan plastik, BST BBL masih menggunakan wajan penggorengan. 
 
'Akan tetapi, Alhamdulillah BST BBL menerima bantuan dari Pak Doktor Faiz, dosen Uninus, beserta tim yang melaksanakan program Pengabdian kepada Masyarakat dan mendapat hibah dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Bantuan yang diberikan berupa alat peleleh plastik dan cetakan paving block yang dapat meningkatkan 10 kali lipat kemampuan produksi," katanya.
 
"Pak Doktor Faiz memiliki program menjadikan BST BBL ini sebagai tempat belajar anak-anak sekolah dalam mengolah sampah agar bermanfaat. Mudah-mudahan masyarakat semakin sadar akan pentingnya mengelola sampah" katanya.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat