kievskiy.org

Nasib Guru di Bandung Barat: Dedikasi Tinggi tapi Penghasilan Minim dan Tak Pasti

Guru mengawasi para murid yang membersihkan ruang kelas di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Bojongmekar, Kampung Ciwaru, Desa Bojongmekar, Kecamatan Cipeundeuy, Kabupaten Bandung Barat, Jumat, 12 Januari 2024.
Guru mengawasi para murid yang membersihkan ruang kelas di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Bojongmekar, Kampung Ciwaru, Desa Bojongmekar, Kecamatan Cipeundeuy, Kabupaten Bandung Barat, Jumat, 12 Januari 2024. /Pikiran Rakyat/Bambang Arifianto

PIKIRAN RAKYAT - Dedikasi tinggi tak berbanding lurus dengan kesejahteraan. Kondisi itu dialami sejumlah guru berstatus honorer di Kabupaten Bandung Barat. Meski begitu, mereka tak patah arang, tetap mengabdi demi mencerdaskan anak didiknya.

Dengan sigap‎ Dean Muhammad Irfan, 33 tahun, mengambil kapur tulis saat salah satu siswa menemuinya dan meminta alat menulis itu di ruangan guru di Madrasah Ibtidaiyah Bojongmekar, Kampung Ciwaru, RT 01 RW 07, Desa Bojongmekar, Kecamatan Cipeundeuy, Kabupaten Bandung Barat, Jumat, 12 Januari 2024. Sebentar lagi salat Jumat dan aktivitas belajar pun telah kelar. ‎Guru kelas V MI tersebut pun terlihat agak santai siang itu.

Dean sudah 14 mengajar di MI Bojongmekar. Namun hingga kini statusnya masih guru honorer. Dalam sebulan, honor mengajarnya yang berasal dari Bantuan Operasional Sekolah (BOS) hanya Rp1 juta. Walau begitua, Dean masih memperoleh penghasilan tambahan dengan merangkap kerja sebagai operator sekolah serta uang kegiatan lain atau ekstrakurikuler. Dus, penghasilan rata-ratanya mencapai Rp2 juta per bulan dengan berbagai tambahan tersebut. Jika dibandingkan dengan Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) KBB 2024 yang mencapai Rp3.508.667, honor Dean jelas masih tertinggal cukup jauh.

"Secara (hitungan) matematika tidak cukup," kata Dean saat ditemui di sekolahnya, Jumat siang. Honor tersebut tandas untuk kebutuhan keluarga seperti membeli beras, cicilan kredit, serta setoran arisan. Saat mengawali karier sebagai guru pada 2010, honor pertamanya cuma Rp80.000. Saat menikah pada 2015, honornya merangkak menjadi Rp300.000. Beruntung, Dean memiliki istri yang mau mengerti kondisinya.

Baca Juga: Menghayati Himne Guru yang Bukan Sekadar Lagu, Harus Diwujudkan dalam Tingkah Laku

Sang istri juga turut membantu keadaan itu dengan mendirikan usaha percetakan stempel dan undangan. "Alhamdulillah sejalan dengan istri saling membantu tea," ucap Dean. Apabila tak ada dukungan bantuan istri, ia mengaku sulit untuk memenuhi kebutuhan keluarga jika cuma mengandalkan penghasilan dari honor mengajar. "Beurat, moal kacumponan (Berat, tidak bakal terpenuhi)," tuturnya. Apalagi Dean juga memiliki dua anak yang masing-masing baru berusia 9 dan 4 tahun.‎

Lalu bagaimana ia memenuhi kebutuhan mendadak di tengah penghasilannya yang terbatas? Dean rupanya juga mengandalkan kredit barang melalui platform perbankan dan keuangan digital. "Beli printer, HP (telepon genggam) untuk mendukung pekerjaan)," ucapnya terkait barang apa saja yang dibelinya menggunakan kredit digital itu. Hingga Mei 2024, Dean masih memiliki cicilan dari aplikasi kredit tersebut. "Alhamdulilah lancar (setoran cicilannya)," ucap Dean.

Keterbatasan tersebut tak membuat ia patah arang. Mengajar tetap dilakukannya semaksimal mungkin. Kondisi serupa dialami kolega Dean di MI Bojongmekar, Neng Sowi (37). Kendati telah mengajar sejak 2006, Neng juga masih berstatus guru honorer. Ia sempat mencoba meningkatkan statusnya dengan mengikuti rekrutmen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Namun, usahanya gagal di tahap administrasi.

‎"Tidak lolos karena harus melampirkan SK mengajar Kanwil Kemenag Jabar, sedangkan kami mendapatkan SK dari yayasan," ucapnya. Ya, status MI Bojongmekar memang merupakan MI swasta yang bernaung di bawah yayasan. Neng juga menjajal seleksi PNS dua kali dengan hasil serupa, yakni gagal. Pada seleksi kedua, ia sebetulnya telah mencapai passing grade atau batas nilai yang dipenuhi. Lagi-lagi, jalannya tak mulus karena tetap ada sistem rangking dan kuota guru yang tersedia hanya dua orang.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat