/photo/2024/01/25/407314203.jpg)
PIKIRAN RAKYAT - Para anggota BEM se-Bandung Raya berkumpul di Taman Musik Centrum untuk merayakan Festival Bandung Lautan Api. Festival ini dibuat dalam rangka mengungkapkan kekecewaan terhadap demokrasi yang ada pada saat ini.
Salah seorang mahasiswa dari BEM Sekolah Tinggi Hukum Bandung Muhammad Zakky mengatakan demokrasi pada saat ini kurang berwarna. Bahkan sebagai mahasiswa hukum ada hal yang sangat mengejutkan yang baru saja terjadi.
"Contohnya adalah yang terjadi baru-baru ini di Mahkamah Konstitusi terkait salah satu paslon. Belum lagi dengan hanya ada dua ideologi saja yang ada pada demokrasi saat ini. Nasionalis dan Agama," katanya di lokasi di Jalan Belitung, Kota Bandung pada Kamis, 25 Januari 2024.
Menurut Zakky seharusnya apa yang dinamakan demokrasi ini harus memberi warna dan pilihan terbaik ideologis. Contohnya pada tahun 1955 lalu saat banyak partai dari berbagai latar belakang ideologi berkontestasi.
Baca Juga: Info Lowongan Kerja di PT Astra International, Lengkap dengan Link Daftar
Di sisi lain disinggung terkait acara tersebut, Zakky menilai acara ini sangat berguna dikarenakan ada pemanfaatan ruang publik yang baik. Jadi tidak semata-mata digunakan untuk kampanye saja. Terlebih banyak mereka yang hadir dari kalangan dosen, tokoh seni yang memberikan dukungannya.
Sementara itu Perwakilan Panitia dari BEM UIN Bandung, Muhammad Arya Pradana menyatakan, semua BEM yang ada di Bandung Raya termasuk Jatinangor Sumedang hadir dalam acara tersebut.
Harapannya dengan acara tersebut para peserta dan mereka yang hadir bisa mengungkapkan ekspresinya terhadap pesta demokrasi saat ini. Jangan sampai dikuasai oleh oligarki.
Baca Juga: Jokowi Bakal Dilaporkan ke Bawaslu, Kubu AMIN: Apa Boleh Bapak Korbankan Negara demi Anak?
"Pemilu saat ini pun kami dari mahasiswa merasa dirugikan alasannya karena melihat presiden dan aparat tidak netral. Kalau begitu seharusnya tidak usah saja ada pemilu," katanya.