kievskiy.org

Korban Berani Melapor, Kasus Kekerasan dan Pelecehan Seksual Tak Lagi Jadi Fenomena Tersembunyi

Ilustrasi pelecehan seksual.
Ilustrasi pelecehan seksual. /Pixabay/RosZie

PIKIRAN RAKYAT - Angka kekerasan dan pelecehan seksual terhadap anak dan perempuan di Kabupaten Bandung Barat (KBB) menunjukkan tren meningkat dari tahun ke tahun. Dalam beberapa tahun terakhir, fenomena ini semakin terungkap berkat keberanian korban untuk melaporkan kejadian yang mereka alami.

Menurut data yang dirilis oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Bersama (DP3P2KB), sepanjang tahun 2023 terjadi 58 kasus kekerasan dan pelecehan seksual terhadap anak dan perempuan di KBB.

Angka ini mengalami peningkatan drastis dibandingkan tahun sebelumnya, yang hanya mencapai 53 kasus, serta lebih tinggi dari tahun 2021 yang tercatat 51 kasus.

"Kami mencatat adanya peningkatan kasus kekerasan dan pelecehan seksual pada tahun 2023. Jumlahnya mencapai 58 kasus, sedangkan tahun 2022 terdapat 53 kasus dan tahun 2021 sebanyak 51 kasus. Ini menunjukkan tren yang terus meningkat," ungkap Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, DP2KBP3A KBB, Rini Haryani pada Selasa, 6 Februari 2024.

Baca Juga: KPU dan MK Langgar Etik Loloskan Gibran, Ganjar: Catatan Hitam di Sejarah Pemilu

Rini menyebutkan dari 58 kasus yang terjadi pada tahun 2023, kekerasan dan pelecehan seksual terhadap anak menjadi kasus paling menonjol, dengan mencatatkan 30 kasus. 

Rini juga menyebutkan bahwa rasio prevalensi kasus kekerasan dan pelecehan terhadap perempuan dan anak di Bandung Barat mengindikasikan bahwa hampir 4 dari 100.000 orang perempuan dan 5 dari 100.000 orang anak menjadi korban.

Meskipun demikian, rasio ini masih di bawah rasio kekerasan nasional yang mencapai 13 orang dari 100.000 orang perempuan dan 18 orang dari 100.000 orang anak. 

Baca Juga: Ketua Pengadilan Tinggi Bandung: Jika Ada Hal-Hal yang Merugikan Masyarakat, Silakan Lapor Pengadilan

"Rasio kasus kekerasan di Kabupaten Bandung Barat relatif lebih rendah dibandingkan rasio kekerasan nasional," tuturnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat