/photo/2019/03/fSEjddtmah4ZZUgvWZVFH4FFvWBj2dEaWd5y1O5t.jpeg)
PIKIRAN RAKYAT - Lahan yang ditanami sejumlah tanaman endemik di kawasan konservasi Taman Hutan Raya Ir H Djuanda rusak. Tanaman rusak ini diakibatkan adanya pengguna motor trail yang menggunakan lahan konservasi ini sebagai jalur motor.
Pengendali Ekosistem Hutan Tahura Ir H Djuanda, Dicky, menyampaikan ada jalur motor cross atau motor trail yang melintasi kawasan Tahura. Diketahui Tahura ini masuk ke wilayah Desa Ciburial, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung.
"Dampak kerusakannya ratusan meter dan lebarnya 2 m. Padahal hutan ini bisa diwariskan bagi anak-anak cucu kita di masa mendatang," katanya melalui akun resmi media sosial Tahura.
Seperti diketahui di Tahura Ir H Djuanda ini terdapat sejumlah 100 pohon lebih. Bahkan banyak pohon endemik dari jumlah 100 pohon lebih tersebut. Ditambah adanya ekosistem burung-burung sebanyak 74 jenis burung. Ditambah banyak juga jenis ikan yang hidup di Tahura Ir H Djuanda tersebut.
Baca Juga: AHY Bagi-bagi Sertifikat Tanah Saat Kunjungan Kerja Perdana di Sulawesi Utara
Hal ini pun dibenarkan Kepala UPTD Tahura Ir. H. Djuanda, Luthfi Erizka. Menurut Luthfi lahan yang rusak itu merupakan milik Tahura dan masuk ke wilayah Baru Tunggul. Panjang lahan yang rusak mencapai sekitar 300 meter.
"Merusak keanekaragaman flora kurang lebih 300 meteran kanan dan kirinya tanaman yang baru ditanami dan sudah berumur sekian tahun itu pada patah dan rusak," kata dia ketika dikonfirmasi pada Kamis 22 Februari 2024.
Lutfhi juga menyampaikan lahan itu hanya dapat dipakai sebagai akses jalan kaki warga dan tak diperkenankan untuk aktivitas motor trail.
Bahkan kata Luthfi plang peringatan agar lahan itu tak dipakai untuk aktivitas motor trail pun sudah dipasang. Tetapi ternyata tak digubris. Belum diketahui identitas pengguna motor trail yang nekat melanggar.
Baca Juga: Satgas Pangan Mabes Polri Sidak Ketersediaan dan Harga Beras di Pasar Cimahi