kievskiy.org

3 Titik Longsor Gerus Jalan di Bandung Barat, Warga Minta Perbaikan Segera

Longsor menggerus jalan di kawasan Haurkoneng, perbatasan Desa Cipeundeuy dan Sukahaji, Kecamatan Cipeundeuy, Kabupaten Bandung Barat pada Minggu 5 Mei 2024.
Longsor menggerus jalan di kawasan Haurkoneng, perbatasan Desa Cipeundeuy dan Sukahaji, Kecamatan Cipeundeuy, Kabupaten Bandung Barat pada Minggu 5 Mei 2024. /Pikiran Rakyat/Bambang Arifianto

PIKIRAN RAKYAT - Tiga titik longsor menggerus badan jalan di kawasan Haurkoneng, perbatasan Desa Cipeundeuy dan Sukahaji, Kecamatan Cipeundeuy, Kabupaten Bandung Barat. Meskipun membahayakan warga yang melintas, kondisi itu belum tersentuh perbaikan.

Pantuaan langsung di lokasi pada Minggu 5 Mei 2024, longsor membuat aspal seperti menggantung karena tanah di tepian jalan berguguran. Hanya ada tali yang direntangkan dan potongan bambu ditancapkan sebagai penanda area longsor bagi warga pengguna jalan.

Wira (50), warga Haurkoneng, Desa Sukahaji mengungkapkan, dua titik longsor di perlintasan tersebut masih terbilang baru. "Sasihan (Longsor di sana terjadi sekira satu bulan lalu)," kata Wira.

Sementara satu titik lain, longsornya terjadi sekira enam bulan lalu. ‎Longsor, lanjutnya, terjadi karena hujan lebat yang mengguyur kawasan itu.

"Tos aya retak ditimpa hujan ageun janten ngagolosor (Awalnya sudah ada retakan, lalu diguyur hujan deras, terjadilah longsor)," tutur Wira.

Faktor saluran air

Longsor menggerus jalan di kawasan Haurkoneng, perbatasan Desa Cipeundeuy dan Sukahaji, Kecamatan Cipeundeuy, Kabupaten Bandung Barat pada Minggu 5 Mei 2024.
Longsor menggerus jalan di kawasan Haurkoneng, perbatasan Desa Cipeundeuy dan Sukahaji, Kecamatan Cipeundeuy, Kabupaten Bandung Barat pada Minggu 5 Mei 2024.

Selain faktor hujan, Wira juga menyebutkan kondisi saluran air juga menjadi penyebab longsor terjadi. Saluran itu, menurutnya, tak bisa menampung banyaknya air yang masuk. Akibatnya, air limpas dan masuk ke jalan.

"Janten wahangan (Jalan seperti sungai)," kata Wira. Akhirnya, air pun membuat badan jalan tergerus oleh longsor. Menurutnya, perbaikan semestinya juga mesti dilakukan terhadap saluran air agar kapasitasnya menampung air bertambah. Jika tidak dilakukan, longsor bisa kembali terjadi. Namun hingga kini, perbaikan tak kunjung dilakukan di lokasi longsor itu.

Saat ada peninjauan, lokasi tersebut cuma difoto-foto. "Janten foto model hungkul didangdosan henteu (Jadi model foto saja, diperbaiki tidak)," tutur Wira.

Padahal jalan tersebut merupakan jalur yang ramai dilintasi warga. "Ti Cirata, ti Gandasoli, ti Cipicung, kadieu sadayana (Warga dari Cirata, Gandasoli, Cipicung melewati jalan ini)," ucapnya. Mobil pengangkut ikan, pakan ikan hingga pasir juga melintasinya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat