kievskiy.org

Ciamis Siaga Darurat, 3 Kecamatan Dihantui Ancaman Longsor

Warga Neglasari, Desa Bendasari, Kecamatan Sadananya gotong royong menyingkirkan material longsor yang menimbun badan jalan, Rabu, 24 April 2024. Longsor dipicu hujan deras.
Warga Neglasari, Desa Bendasari, Kecamatan Sadananya gotong royong menyingkirkan material longsor yang menimbun badan jalan, Rabu, 24 April 2024. Longsor dipicu hujan deras. /Pikiran Rakyat/Nurhandoko

PIKIRAN RAKYAT - Hujan deras yang sering mengguyur tatar Galuh Ciamis mengakibatkan pergerakan dan tanah longsor di beberapa wilayah. Di antaranya di Kecamatan Sadananya, Cihaurbeuti, Ciamis, dan Panjalu.

Salah satu yang paling parah terkena dampak longsor adalah Dusun Neglasari, Desa Bendasari, Kecamatan Sadananya. Longsor pada Selasa lalu yang terjadi menjelang Magrib mengakibatkan halaman rumah warga longsor hingga menimbun badan jalan.

Peristiwa longsor yang terjadi saat turun hujan deras disertai petir itu juga mengancam tiga rumah. Yakni milik Etin (rumah kosong), Jaenudin, dan Rohmat.

Pantauan di lokasi kejadian, sejak Rabu pagi warga gotong menyingkirkan material tanah yang menimbun badan jalan. Mereka memanfaatkan peralatan seadanya, seperti cangkul maupun parang untuk memotong batang pohon. Menjelang siang, akses jalan bisa dilewati kendaraan.

Longsor menghabiskan halaman rumah Etin. Sementara bak penampung air BBWS Citanduy di sebelahnya aman.

Menurut Ny. Ropiah (54) istri Jaenudin, longsor terjadi pada saat hujan deras disertai sambaran kilat. Pada saat kejadian, dia bersama seluruh anggota keluarga berada di dalam rumah.

"Di dalam rumah, kami khawatir, apalagi dari dalam bisa melihat sekeliling hujan sangat deras, karena posisinya tinggi. Pas ada kilat paling keras, rumah seperti bergetar, apu (kapur) plafon juga pada jatuh," ujar Ropiah ketika ditemui kontributor Pikiran-Rakyat.com Nurhandoko Wiyoso di rumahnya.

Namun demikian mereka tidak mengetahui halaman rumah Etin longsor. Dia baru mengetahui bagian depan rumah Etin di sampingnya sudah longsor dari tetangga yang ada di bawah. Ropiah mengatakan saat hujan deras, telepon genggam sengaja dimatikan.

"Pertama tahu kejadian dari tetangga di bawah. Kan handphone dimatikan, takut kena sambar petir. Waktu lihat juga was-was, takut. Halaman rumah kosong (milik Etin ) di sebelah sudah longsor, " tuturnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat