kievskiy.org

68 Warga Bandung Barat Keracunan Diduga Setelah Santap Hidangan Hajatan

Salah satu warga Kampung Keramat RW 07 Desa Cikahuripan Kecamatan Lembang terbaring lemah di klinik persalinan bidan Lutfi Baina Ardi mengeluhkan gejala keracunan usai  menyantap sajian di acara syukuran pada Rabu 20 Juni 2024.
Salah satu warga Kampung Keramat RW 07 Desa Cikahuripan Kecamatan Lembang terbaring lemah di klinik persalinan bidan Lutfi Baina Ardi mengeluhkan gejala keracunan usai menyantap sajian di acara syukuran pada Rabu 20 Juni 2024. /Pikiran Rakyat/Dewiyatini

PIKIRAN RAKYAT - Sedikitnya 68 warga di Kampung Keramat RW 07 Desa Cikahuripan Kecamatan Lembang dilarikan ke beberapa klinik, puskesmas, dan rumah sakit pada Rabu 19 Juni 2024 malam. Mereka mengeluhkan gejala keracunan seperti muntah dan mencret sejak sore hari.

Sejak sore hari, tampak mobil ambulans hilir mudik dari lokasi menuju Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lembang, Klinik Sespim, dan Puskesmas Jayagiri. Mereka diduga telah menjadi korban keracunan usai menyantap makanan di acara syukuran pernikahan tetangganya.

Beberapa korban menceritakan keluhan yang mereka rasakan serupa dengan gejala keracunan seperti mual, muntah, dan sering buang air besar. “Ibu saya mengeluh mencret dan muntah. Lalu menyuruh saya membelikan kelapa muda. Alhamdulillah gejala bisa mereda,” ujar salah satu warga.

Sebagai rujukan pertama, para korban dibawa ke klinik persalinan bidan Lutfi Baina Ardi. Di lokasi, tampak korban terus dibawa ke klinik. Setelah itu baru di bawa ke klinik atau rumah sakit. Hingga pukul 21.30 WIB, warga yang datang ke klinik surut.

Menurut Kepala Desa Cikahuripan Oman Haryanto, ada 26 mobil ambulans yang terus bolak-balik membawa pasien. Data terakhir, terdapat 22 orang yang dibawa ke RSUD Lembang, 14 orang ke Puskesmas Jayagiri, dan 3 orang di Klinik Sespim. “Jadi total ada 39 orang yang ditangani dengan gejala keracunan semalam. Yang lain ditangani di lokasi oleh nakes dari Dinas Kesehatan,” ujarnya.

Makanan diolah oleh kerabat

Oman menyebutkan acara syukuran itu diperkirakan hanya mengundang 80 orang. Sajian makanan pun diolah oleh kerabat dan tetangga. Menu acara syukuran yang disajikan antara lain tempe oreg, kikil, tumis capcay, ayam suwir, dan sup wortel.

“Dari puskesmas Jayagiri sudah mengambil sampel untuk dicek di laboratorium. Kemungkinan besar, besok juga sampel air akan diambil juga,” katanya.

Oman mengatakan bahwa sempat beredar info adanya warga yang meninggal dunia akibat kejadian tersebut. Namun, setelah dicek, meninggalnya salah satu warga tidak ada kaitannya dengan acara syukuran tersebut. Ia meminta agar warga tidak mengkaitkan dengan kejadian tersebut. “Karena itu tidak benar,” ujarnya.

Sekira pukul 22.30 WIB, mobil ambulans kembali datang ke lokasi. Kali ini, membawa pulang warga yang sempat ditangani oleh RSUD Lembang. Kebanyakan warga sudah menyatakan kondisinya lebih baik sehingga dipulangkan.

Sampel dikirim ke Labkesprov

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bandung Barat (KBB) mengusut penyebab dugaan keracunan massal tersebut. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular pada Dinkes KBB Nurul Rasihan mengatakan pihaknya sudah mengambil sampel makanan dan minuman dari acara hajatan yang diduga jadi penyebab warga mengalami gejala mual dan muntah.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat