PIKIRAN RAKYAT – PSSI perlu memastikan terlebih dahulu protokol kesehatan untuk kegiatan sepak bola dengan gugus tugas Covid-19, sebelum memulai tranning camp (TC) Tim Nasional dan kompetisi profesional (Liga 1 dan Liga 2).
Ini mengingat gugus tugas masih melarang kegiatan olahraga dengan sentuhan fisik seperti sepak bola untuk jangka waktu yang belum bisa ditentukan.
Sebelumnya, dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara Komisi X dengan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Rabu, 17 Juni 2020 lalu, Ketua Gugus Tugas Doni Monardo mengatakan bahwa saat ini pihaknya masih merancang protokol untuk olahraga yang ada kontak fisik.
Pihaknya pun belum bisa memastikan kapan kegiatan olahraga dengan kontak fisik bisa dilakukan. Saat ini, pihaknya baru memperbolehkan kegiatan olahraga dengan risiko rendah dan tanpa kontak fisik untuk melakukan aktivitas.
Baca Juga: Bansos Tahap I Baru Selesai, Pemprov Jabar Rencana Salurkan Tahap II Pekan Depan
PSSI sendiri kemarin telah memutuskan untuk melanjutkan program Timnas mulai Oktober 2020 dan kompetisi Liga 1 serta Liga 2 mulai September/Oktober.
Untuk Timnas, ada dua program traning camp (TC) yang rencananya akan berjalan bulan depan yakni Timnas senior untuk persiapan lanjutan pra-piala dunia 2022 di November dan Timnas U-19 untuk persiapan Piala Asia U-19 di Uzbekistan, Oktober mendatang.
"Belum tahu kapan tanggalnya (TC) yang pasti bulan depan kita sudah akan melaksanakan TC. Karena kami ingin memperlihatkan kepada publik bila PSSI sudah siap latihan di kondisi kenormalan baru ini," tutur Anggota Satgas Timnas, Endri Erawan, Kamis, 18 Juni 2020, dalam jumpa pers di Kantor PSSI, Menara Olahraga Senayan (MOS) FX Sudirman, Jakarta.
Baca Juga: Hanya 7 Pasien Positif Covid-19 di Kabupaten Bandung yang Merupakan Transmisi Lokal
PSSI pun kemarin, Jumat, 19 Juni 2020, telah mengumumkan kepastian kelanjutan kompetisi Liga 1 dan Liga 2 pada September/Oktober mendatang. Kepastian tersebut setelah dilakukan rapat Komite Eksekutif (Exco) PSSI pada Rabu malam lalu secara daring.
Dalam rapat tersebut, dari 14 exco (belum termasuk Ketua Umum), 12 menyatakan setuju untuk melanjutkan kompetisi, satu abstain, dan satu tidak setuju kompetisi kembali berjalan.