PIKIRAN RAKYAT – Belum lama ini sebuah tweet di Twitter menjadi bahan perbincangan lantaran menyatakan bahwa varian baru Covid-19 hanya berbahaya bagi masyarakat yang telah menjalani vaksinasi.
Keterangan tersebut dicuitkan oleh salah satu akun Twitter dengan nama @GratisTerbaik beberapa waktu lalu.
"Yang divaksin awas, varian ini hanya berbahaya untuk yang divaksin. Di negara lain (UK, Australia dll) lebih dari 90 persen kasus dan kematian adalah yang di-booster," katanya, dikutip pada Sabtu, 12 November 2022.
Baca Juga: PTSD pada Anak, Ketahui Gejala dan Cara Menanganinya
“Dan pemerintah membuat propaganda ketakutan baru untuk melanjutkan keadaan darurat palsu,” ujarnya melanjutkan.
Lantas, benarkah varian baru Covid-19 hanya berbahaya untuk masyarakat yang telah menjalani vaksinasi? Berikut penjelasan yang telah dirangkum oleh Pikiran-Rakyat.com.
Berdasarkan hasil penelitian dari Canadian Immunization Research Network (CIRN) diketahui bahwa dosis vaksin Covid-19 dari AstraZeneca dapat melindungi tubuh secara signifikan dari varian baru Covid-19.
Sementara itu, terkait pernyataan akun Twitter tersebut yang mengklaim bahwa kasus kematian Covid-19 di Inggris disebabkan lantaran vaksin booster adalah pernyataan yang salah.
Pasalnya, menurut keterangan dari Office National Statistics United Kingdom (ONS UK) dikatakan bahwa angka kematian Covid-19 di negara tersebut disebabkan oleh adanya penyakit bawaan yang telah diderita oleh pasien.