PIKIRAN RAKYAT - Tahukah Anda bahwa gejala PTSD (post-traumatic stress disorder) lebih rentan dialami oleh anak-anak? PTSD yang dialami oleh anak-anak bisa terjadi karena melihat, merasakan, hingga mengalami peristiwa traumatis dari lingkungan sekitarnya.
Beberapa sumber traumatis anak-anak bisa dari kecelakaan, kekerasan dalam rumah tangga, bencana alam, pelecehan dan kekerasan seksual, perundungan, hingga karena ditelantarkan oleh keluarga sekitarnya. Penderita PTSD dapat mengalaminya dalam jangka waktu yang panjang.
PTSD dapat sangat mengganggu aktivitas sehari-hari penderitanya, bahkan PTSD dapat mengganggu tumbuh kembang anak-anak. Agar para orang tua dapat lebih memperhatikan kesehatan mental anak-anaknya, berikut penjelasan mengenai gejala PTSD.
Baca Juga: Perbedaan PTRS dan PTSD, Simak dari Gejala hingga Penyebabnya
Post-Traumatic Stress Disorder
Dilansir dari American Psychiatric Association, PTSD atau post-traumatic stress disorder adalah gangguan kejiwaan yang disebabkan karena adanya kecemasan atau ketakutan yang berlebihan dikarenakan mengalami atau melihat kejadian traumatis seperti kecelakaan, kekerasan dalam rumah tangga, bencana alam, pelecehan dan kekerasan seksual.
Orang-orang yang menderita PTSD akan merasakan gangguan kecemasan dan merasa takut saat mengingat kembali peristiwa traumatis yang dialaminya. Penderita PTSD juga akan cenderung sensitif saat mendengar atau melihat suatu peristiwa yang berhubungan dengan traumanya.
Mereka yang mengalami trauma juga akan cenderung menghindari orang-orang yang berhubungan dengan penderita saat peristiwa traumatis terjadi. Penderita PTSD sering melihat kejadian traumatis melalui mimpi dan kilas balik yang akan muncul saat kejadian serupa terjadi.
Baca Juga: Amber Heard Disebut Idap PTSD karena Johnny Depp, Psikolog Beberkan Fakta Mengejutkan