PIKIRAN RAKYAT - Tersiar unggahan konten di media sosial yang memperlihatkan tiga orang pria terjaring razia polisi, ditemukan di Facebook pada 14 November silam.
Dalam video berdurasi 30 detik itu, terlihat menyorot kaus hitam yang dipakai ketiga pria tersebut, sembari sesekali melempar pertanyaan.
Berdasarkan narasi yang disematkan, tiga pria itu diperiksa lantaran ada corak bendera Palestina pada kaus yang dikenakan.
Baca Juga: Anies Baswedan Janji Bangun Stadion Internasional di Banjarmasin jika Terpilih Jadi Presiden
"RAZIA, tidak boleh pakai kaos *Bela Palestina * Padahal Indonesia Negara yang sangat mendukung Kemerdekaan Palestina dan mengutuk pembantaian biadab keji Yahudi Zionis Israel. 122 Negara di resolusi PBB mendukung Palestina dan mengibarkan bendera Palestina dinegaranya masing². Apakah dengan berbagai alasan semu keamanan harus mematikan dan membunuh rasa pembelaan terhadap HAM dan perduli kemanusiaan ?. Apakah Bendera dan kaos LGBT dirazia ?. Inikah Demokrasi atau tekanan keberpihakan ?. Tolong jelaskan pelarangan ini kepada rakyat Indonesia secara jujur dan gamblang, agar rakyat jelas secara Agama, hukum dan undang-undang,".
Namun berdasarkan hasil penelusuran tim Cek Fakta Antara sebagaimana dikutip Pikiran-Rakyat.com, klaim razia polisi terhadap tiga pria berkaus dengan lambang bendera Palestina adalah hoaks.
Penjelasan
Kaus hitam yang dipakai ketiga pria dalam video tersebut memang benar menyematkan bendera Palestina di bagian lengannya.
Namun, bukan lambang bendera Palestina yang dipermasalahkan oleh polisi dalam razia yang digelar pada 2020 itu. Akan tetapi, gambar sosok yang ada di belakang kaus tersebut, yakni mantan pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab.
Faktanya, dijelaskan bahwa tiga berita itu akan pergi ke Jakarta untuk mengikuti aksi 1812 pada 2020, namun terjaring razia yang digelar Polresta Tangerang.