PIKIRAN RAKYAT – Sebuah video di media sosial yang memperlihatkan seorang pria yang diklaim calon anggota legislatif (caleg) di Jawa Timur nekat melompat dari tower provider atau pemancar sinyal beredar luas. Pria dalam video itu disebut-sebut kehabisan uang dan stres sebelum pemilihan berlangsung.
"Salah satu Caleg Dapil Jatim kehabisan uang sebelum Pemilihan dimulai, stress dan akhirnya lompat dari Tower. Semoga Peristiwa ini menjadi pembelajaran bagi kita semua baik Para Caleg & Keluarga, Timsus serta kita semua. Untuk itu marilah kita hadirkan Allah, libatkan diri dalam ibadah Syukur yang dibiasakan orang di sekitar kita," tulis unggahan di salah satu akun Facebook.
Video tersebut diunggah oleh salah satu akun Facebook pada Senin 12 Februari 2024. Video berdurasi 30 detik itu memperlihatkan detik-detik seorang pria melompat dari atas tower pemancar sinyal berwarna abu-abu.
Konten unggahan dengan narasi caleg stres itu telah ditonton 255 kali dan dikomentari beberapa warganet.
Cek Fakta
Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari situs Cek Fakta, hasil penelusuran Liputan6.com menemukan sumber pertama video yang dinarasikan seorang caleg stres melompat dari tower. Berdasarkan penelusuran menggunakan Google Image, video tersebut merupakan potongan video aksi seorang pria yang terjud dari sebuah tower di Bandung.
Berdasarkan beberapa pemberitaan yang sudah tayang, pria tersebut berinisial KK (22), warga Kampung Cirengit, Desa Tanjungsari, Kecamatan Cangkuang, Kabupaten Bandung. Pria tersebut dikeathui nekat terjun dari tower provider setinggi 40 meter pada MInggu, 5 November 2023 silam.
Foto serta video aksi yang dilakukan pemuda itu pun sempat tersebar di grup WhatsApp dan platform lain sejak insiden.
Kapolsek Cangkuang Iptu Yusuf menjelaskan terkait kronologi pria yang nekat lompat dari tower provider tersebut. Yusuf mengungkapkan korban melompat dari tower pada pukul 14.24 WIB. Sebelum jatuh ke bawah, korban lebih dulu tersangkut di kabel PLN.
Ia menambahkan, korban tak langsung meninggal dunia di tempat dan sempat dibawa ke Rumah Sakit Otto Iskandar Dinata Soreang. "Enggak langsung meninggal, sempat dibawa ke RS pakai ambulance desa. Setelah sampai RS kemudian diperiksa medis kemudian dinyatakan meninggal dunia," ujarnya.