kievskiy.org

BPS: Keluarga Termiskin di Indonesia Berasal dari Sektor Pertanian, Pengangguran Tambah 2,67 Juta Orang

Petani ubi jalar Iwan (30) memperlihatkan ubi jalar jenis Rancing yang siap panen di lahan miliknya di Kampung Babakan Siliwangi, Desa Pinggirsari, Arjasari, Kabupaten Bandung, Selasa (8/9/2020). Sebagai salah satu pusat penghasil ubi jalar di Kabupaten Bandung, petani di Desa Pinggirsari mampu mengekspor ubi jalarnya ke berbagai negara.
Petani ubi jalar Iwan (30) memperlihatkan ubi jalar jenis Rancing yang siap panen di lahan miliknya di Kampung Babakan Siliwangi, Desa Pinggirsari, Arjasari, Kabupaten Bandung, Selasa (8/9/2020). Sebagai salah satu pusat penghasil ubi jalar di Kabupaten Bandung, petani di Desa Pinggirsari mampu mengekspor ubi jalarnya ke berbagai negara. /Pikiran-Rakyat.com/Ade Mamad


PIKIRAN RAKYAT - Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan jumlah rumah tangga keluarga tergolong miskin di Indonesia sebagian besar berasal dari sektor pertanian.

Hal itu diungkapkan oleh kepala BPJS Kecuk Suhariyanto berdasarkan data sumber penghasilan utama pada tahun 2020.

Dia mengatakan rumah tangga termiskin dari sektor pertanian menyumbang kontribusi terbesar yaitu 46,6 persen.

Sementara rumah tangga lainnya yakni di industri sebesar 6,58 persen dan lainnya 32,10 persen.

"Kalau dilihat sumber utama dari rumah tangga miskin di Indonesia, adalah pertanian. Jadi ini merupakan beberapa PR yang perlu kita perhatikan," kata Kepala BPS Kecuk Suhariyanto dalam webinar yang diselenggarakan INDEF secara virtual, Rabu, 17 Februari 2021, seperti dikutip dari Antara.

Baca Juga: Ramalan Zodiak 18 Februari 2021: Capricorn, Aquarius, Pisces, Romansa Hubungan Sepenting Gula pada Teh

Baca Juga: Siap-siap, Pedagang Pasar di 4 Daerah di Jawa Barat Vaksinasi Covid-19 pada Maret Mendatang

Dalam rilis BPJS, jumlah penduduk miskin akibat pandemi yang menghantam pada 2020, mengalami peningkatan menjadi 2,76 juta orang.

Adapun jumlah pengangguran bertambah 2,67 juta orang sehingga terjadi pergeseran (shifting) tenaga kerja dari kota ke desa, termasuk ke sektor pertanian. Jumlah tenaga kerja pertanian pun meningkat menjadi 29,76 persen dari total distribusi tenaga kerja.

Meski kontribusi pertanian terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) cukup besar, yakni 13,7 persen, beban akibat bertambahnya tenaga kerja menjadi persoalan yang dihadapi di sektor ini.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat