kievskiy.org

Pariwisata Afrika Selatan Kacau, Negara Lain Larang Perjalanan karena Varian Omicron

Ilustrasi. Wali Kota Cape Town, Geordin Hill-Lewis menyebut pelarangan perjalanan sejumlah negara ke Afrika Selatan buat pariwisata kacau.
Ilustrasi. Wali Kota Cape Town, Geordin Hill-Lewis menyebut pelarangan perjalanan sejumlah negara ke Afrika Selatan buat pariwisata kacau. /Pixabay/Peggy und Marco Lachmann-Anke Pixabay/Peggy und Marco Lachmann-Anke

PIKIRAN RAKYAT- Kebijakan pelarangan perjalanan yang diberlakukan untuk Afrika Selatan yang diumumkan oleh sejumlah negara di dunia akibat varian Covid-19 Omicron, telah membuat industri pariwisata di negara itu kacau.

Kini, Amerika Serikat dan Australia juga bergabung dalam daftar negara yang melarang bepergian dari Afrika Selatan karena varian Covid-19 Omicron tersebut.

Industri pariwisata di Afrika Selatan, yang mewakili sekitar 3 persen dari PDB di negara itu, berada dalam masalah besar saat larangan perjalanan baru diberlakukan oleh sejumlah negara, khususnya, pada saat pemulihan sedang berjuang untuk mendapatkan daya tarik.

Wali Kota Cape Town, Geordin Hill-Lewis, mengatakan bahwa terdapat puluhan ribu keluarga di wilayahnya yang mengandalkan perekonomian dari industri pariwisata.

Baca Juga: Jokowi dan Anies Baswedan Didesak Buruh, Poin Tuntutan Sama

“Jadi, ini sangat penting bagi Cape Town. Ada puluhan ribu keluarga yang mengandalkan industri pariwisata. Dan sepanjang hari saya dibanjiri pesan dari operator tur," tuturnya, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari The Guardian.

"Kami menerima pesanan bulan Desember penuh dengan tur untuk pertama kalinya, pemilik hotel kecil dan pemilik BnB mengatakan semua orang dibatalkan. Ini benar-benar berita yang sangat buruk," sambungnya.

Sementara itu, terlepas dari keseriusan situasinya, banyak yang masih merasa bahwa larangan bepergian itu tidak diperlukan.

"Saya pikir Covid-19 adalah hal yang sangat serius, tetapi di sisi lain, kami akan selalu memiliki varian baru, jadi, saya tidak tahu bagaimana kami akan terus mengunci setiap kali kami menemukan yang baru, varian," kata seorang turis Inggris, David Good.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat