PIKIRAN RAKYAT - PT PLN (Persero) menanggapi serius isu lonjakan tagihan listrik yang dialami sebagian pelanggan, menyusul diberlakukannya pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di sejumlah daerah akibat pandemi virus Corona atau Covid-19.
Adanya peningkatan tagihan rekening listrik April disebabkan karena selisih tagihan rekening di bulan sebelumnya.
Baca Juga: Ilmuwan Italia Klaim Temukan Vaksin COVID-19 Pertama di Dunia
Demikian diungkapkan Executive Vice President Communication and Corporate Social Responsibility (CSR) PLN, I Made Suprateka, melalui siaran pers yang diterima Pikiran Rakyat, Rabu, 6 Mei 2020 malam.
Ia mengatakan, kondisi tersebut terjadi karena PLN tertib melakukan kebijakan protokol "physical distancing", yang menyebabkan petugas catat meter tidak bisa mengunjungi pelanggan untuk melakukan pencatatan meter secara langsung.
Baca Juga: Bumi Dilanda COVID-19, Usai Tiongkok Giliran AS Buat Perjanjian Penambangan di Bulan
"Untuk itu, tagihan didasarkan pada perhitungan rata-rata penggunaan listrik tiga bulan terakhir, Desember, Januari, dan Februari," tuturnya.
Ia mengatakan, Maret masyarakat di sejumlah daerah sudah melakukan PSBB, sehingga terjadi kenaikan konsumsi listrik akibat banyaknya aktivitas pelanggan di rumah.
Baca Juga: Beredar Pesan Berantai Masket Berobat Bius, Polda Metro Jaya Ungkap Faktanya