kievskiy.org

Ekonom INDEF Nilai Persoalan Tapera Bisa Lebih Ruwet Daripada BPJS

Ekonom dari INDEF, Bhima Yudhistira.*
Ekonom dari INDEF, Bhima Yudhistira.* /Dok. Pribadi/Bhima Dok. Pribadi/Bhima

PIKIRAN RAKYAT - Kontroversi PP Tapera (Tabungan Perumahan Rakyat) memang mengejutkan publik baru-baru ini.

Pasalnya, tabungan tersebut bisa menjadi beban baru pekerja maupun pengusaha yang sedang dilanda krisis selama pandemi COVID-19.

Sebagaimana dikabarkan Pikiran-Rakyat.com, ahli ekonomi pun menduga ada niatan lain dari pemerintah di luar memberikan jaminan penyediaan hunian.

Baca Juga: Kasus Penipuan Berkedok Travel Umrah di Garut Terus Bergulir

Bhima Yudhistira dari INDEF (Institute for Development of Economics and Finance) menilai penerbitan peraturan pemerintah tersebut memang sangat janggal.

"Tapera ini kebijakan yang janggal karena penerapannya justru disaat krisis ekonomi dan pandemi," ujarnya saat dihubungi via aplikasi WhatsApp tim Pikiran-Rakyat.com pada Kamis 4 Juni 2020.

Dirinya merasa PP tersebut punya kaitan dengan kondisi keuangan pemerintah yang acakadut di tengah wabah virus corona.

Baca Juga: Pembuatan SIM dan SKCK di Majalengka Pakai Aplikasi E-PMR Saja, Bismo : Warga Tak Perlu ke Mapolres

Sementara itu, substansi jaminan pembiayaan perumahannya sendiri masih dipertanyakan karena masalah hunian tak semudah membalikan tangan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat