kievskiy.org

Perekonomian Indonesia Ditopang Domestik, Probabilitas Resesi Hanya 2 Persen

Suasana pengunjung pasar pada pagi hari di pasar tradisional Pasar Cigasong, Senin (18/7/2022). Kini sejumlah harga komoditas barang di pasar Cigasing masih tinggi terutama cengek dan bawang merah.
Suasana pengunjung pasar pada pagi hari di pasar tradisional Pasar Cigasong, Senin (18/7/2022). Kini sejumlah harga komoditas barang di pasar Cigasing masih tinggi terutama cengek dan bawang merah. /Pikiran Rakyat/Tati Purnawati


PIKIRAN RAKYAT - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan, peluang Indonesia untuk masuk ke jurang resesi sangat kecil, hanya 3%. Perekonomian Indonesia tetap kuat ditopang oleh indikator makro yang positif dan ditopang ekonomi domestik.

Berdasarkan leading indicator CEIC seperti keuangan moneter, pasar tenaga kerja dan industri, perekonomian Indonesia masih diperkirakan menguat. Bahkan Indonesia berada di bawah indikator 100, sehingga jauh dari sinyal resesi.

Tidak hanya akan minim resiko resesi, dengan berbagai indikator perekonomian yang positif di tengah ancaman krisis global maupun stagflasi, pemerintah optimis, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun depan berada pada kisaran 5,3% hingga 5,9%.

"Proyeksi pertumbuhan ekonomi kita di 2022 ini masih optimis di 5,2% dan diharapkan di 2023 kita bisa tingkatkan antara 5,3% hingga 5,9%," kata Menko Airlangga dalam keterangannya yang diterima Kamis, 4 Agustus 2022.

Baca Juga: SM Entertainment Tayangkan MV Teaser FOREVER 1 Girl Generation, SONE: Mereka Kembali

Probabilitas Indonesia untuk masuk ke jurang resesi diakui sejumlah Ekonom sangat kecil. Menurutnya, jika dilihat dari dari indikator makro ekonomi, kondisi indonesia lebih baik di antara emerging market lain yang mengalami resesi seperti El salvador, Srilangka, Ghana, yang kondisinya ada tekanan.

"Utang kita ada peningkatan, terutama utang pemerintah, tetapi kita diimbangi windfall profit dari komoditas, ini blessing in disguise di kala negara lain bermasalah, karena kenaikan komoditas kita justru dapat extra,” kata Ekonom Bank BCA, David Sumual saat berbincang hari ini.

Kekuatan ekonomi domestik adalah penopang perekonomian nasional. “Kita ekonomi 60% ditopang domestik, saya tidak khawatir ada resesi atau stagflasi global karena domestic economy kita besar sekali. Malah ini kesempatan untuk mendorong substitusi impor. Kalau ada barang yang sulit kita dapat,” ucap David.

Selain itu iklim investasi di Indonesia juga kian menggeliat. Semenjak pandemi, masyarakat mulai terbiasa dengan kebiasaan berinvestasi. “Saya lihat peranan domestik cukup baik, untuk SBN, perlu pendalaman finansial kepada masyarakat supaya terbiasa untuk investasi di pasar modal,“ sebut David.

Baca Juga: Bharada E Jadi Tersangka Kasus Penembakan Brigadir J, Refly Harun: Itu Layak karena...

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat