kievskiy.org

Tak Bisa Berhenti Produksi Tahu Meski Kedelai Mahal, Pedagang: Satu-satunya Penghasilan Harian

Ilustrasi kedelai.
Ilustrasi kedelai. /pixabay/1737576 pixabay/1737576

PIKIRAN RAKYAT - Sejumlah perajin tahu di Tatar Galuh Ciamis masih tetap produksi di tengah mahalnya harga kedelai yang mencapai Rp13.000 per kilogram.

Selain memenuhi pesanan, mereka juga tidak tahu informasi menyangkut rencana mogok produksi selama tiga hari, mulai 17 Oktober 2022.

Berdasarkan pantauan di sentra tahu di wilayah Cibodas dan Cisadap, Desa Cisadap, Kecamatan Ciamis, Minggu 16 Oktober 2022, para perajin masih tetap menjalankan usahanya.

Asap tetap mengepul dan aroma kedelai rebus juga memenuhi ruang produksi. Di wilayah Cibodas, perajin lebih banyak membuat tahu matang atau telah digoreng.

Baca Juga: JPU Sebut Bawahan Ferdy Sambo Gemetar Ketakutan, Bukti CCTV Tak Sama dengan Keterangan Bosnya

Sementara di Selaawi, Cisadap, perajin membuat tahu putih. Sejak harga kedelai menembus Rp13.000 per kilogram, langkah akhir yang diambil perajin yakni terpaksa mengurangi ukuran serta menaikkan harga.

“Saya tetap bikin tahu. Ini satu-satunya penghasilan harian. Kalau berhenti produksi, dari mana dapat uang untuk keluarga. Kalau yang skala besar, pesanan juga banyak,” kata Wahyat (55) perajin tahu di Cibodas.

Dia sendiri membeli kedelai rata-rata 50 kilogram per hari. Tahu produksinya juga dijual sendiri di Pasar Cikurubuk, Tasikmalaya. Kedelai dibeli di toko langganan. Ketika ada subsidi harga, baru membeli kedelai di Kopti.

“Di pasar, harga masih Rp13.000 per kilogram. Kalau ada subsidi harga, beli di Kopti karena harganya lebih miring (murah). Kalau keinginan sih harganya turun di bawah Rp 10.000,” tuturnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat