kievskiy.org

Pedagang Tahu dan Tempe di Cimahi Tak Ikut Mogok Produksi, Naikan Harga dan Kecilkan Ukuran

Pedagang tahu dan tempe di Kota Cimahi dipastikan tidak ikut serta dalam aksi mogok produksi dan jualan pada 17-19 Oktober 2022.
Pedagang tahu dan tempe di Kota Cimahi dipastikan tidak ikut serta dalam aksi mogok produksi dan jualan pada 17-19 Oktober 2022. /Portal Bandung Timur/siswanti

PIKIRAN RAKYAT - Pedagang tahu dan tempe di Kota Cimahi dipastikan tidak ikut serta dalam aksi mogok produksi dan jualan pada 17-19 Oktober 2022.

Mereka memilih tetap berjualan meski harga jual terpaksa dinaikkan. Demikian diungkapkan Kepala UPT Pasar Dinas Perdagangan, Koperasi, UKM, dan Perindustrian (Disdagkoperin) Kota Cimahi, Andri Gunawan, Minggu 16 Oktober 2022.

Menurut Andri, pedagang tahu tempe berikut perajinnya dipastikan tidak akan ikut aksi mogok tersebut.

Paguyuban Tahu dan Tempe Jawa Barat menerbitkan surat edaran mogok produksi pada 17-19 Oktober menyikapi naiknya harga kedelai sebagai bahan baku.

Baca Juga: Kuatkan Niat, Bharada E Berdoa Sebelum Eksekusi Brigadir J

Namun, surat edaran tersebut dicabut dan aksi mogok produksi dibatalkan. Menurut Andri, para pedagang tahu-tempe tetap berjualan karena tuntutan ekonomi.

"Jualan dengan harga bahan baku kedelai mahal saja sudah berat, apalagi tidak jualan. Mereka akan mengalami kesulitan karena modal tersedot terus penghasilan berkurang," katanya.

Informasi dari pedagang, lanjut Andri, harga jual tahu tempe bakal naik.

"Info dari pedagang, harga tahu tempe ada kenaikan. Lalu, ukuran juga ada yang jadi mengecil. Ya menyesuaikan dengan kondisi saat ini dimana harga kedelai mahal," tuturnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat