PIKIRAN RAKYAT - Pemerintah Indonesia dipastikan akan melakukan perubahan alokasi pada Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) 2021.
Menteri Keuangan (Menkeu) Indonesia Sri Mulyani Indrawati mengatakan hal ini telah dibahas dengan Presiden Joko Widodo dan sejumlah menteri.
“Waktu kemarin kita bicara Program PEN yang nilainya lebih rendah, namun Bapak Presiden dan beberapa menteri akan tetap melakukan perubahan alokasi,” kata Sri Mulyani dalam Raker bersama Komisi XI DPR RI di Jakarta, Senin 7 September 2020.
Baca Juga: Selalu jadi Pilihan Keluarga di Indonesia, Inilah Daftar Harga Mobil Low MPV Bulan September 2020
Hanya saja, Sri Mulyani tidak merinci apa-apa saja program pemulihan ekonomi nasional tersebut yang akan dilakukan perubahan alokasi.
Namun dia mengatakan bahwa perubahan yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia itu bisa saja berupa perpanjangan pemberian bantuan sosial (bansos), pengurangan jumlah manfaat bansos, dan sebagainya.
“Ini yang akan kita coba antisipasi apakah dalam hal ini bansosnya akan diperpanjang, apakah jumlahnya dikurangi. Mungkin ini akan berubah di beberapa tempat,” kata Sri Mulyani dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara.
Baca Juga: Buka Suara Soal Penyakit Tumornya, Umi Pipik Akui Sudah Siapkan Kain Kafan
Kendati demikian, Sri Mulyani menegaskan bahwa Kementerian Keuangan (Kemenkeu) akan tetap melihat perkembangan saat mengatur anggaran dengan memperhatikan berbagai dinamika yang terjadi.
“Kami di Kemenkeu harus fleksibel dalam melihat berbagai dinamika tapi tetap menerapkan disiplin fiskal,” tegas Sri Mulyani.
Sri Mulyani mengatakan hal itu dilakukan sebagai bentuk antisipasi dalam menghadapi Covid-19 pada tahun depan meskipun vaksin diperkirakan ditemukan akhir tahun ini.