kievskiy.org

Memanfaatkan Gas Sisa Urea, PKC Produksi CO2 Murni

Wakil Menteri BUMN 1, Budi Gunadi Sadikin menekan tombol sirine sebagai tanda beroperasinya pabrik CO2 cair milik PT Pupuk Kujang Cikampek. Wamen BUMN 1 didampingi Direktur Utama Pupuk Indonesia, Bakir Pasaman, Direktur Utama PKC, Maryadi, dan Direktur Utama PT Rekayasa Industri, Alex Dharma Balen.
Wakil Menteri BUMN 1, Budi Gunadi Sadikin menekan tombol sirine sebagai tanda beroperasinya pabrik CO2 cair milik PT Pupuk Kujang Cikampek. Wamen BUMN 1 didampingi Direktur Utama Pupuk Indonesia, Bakir Pasaman, Direktur Utama PKC, Maryadi, dan Direktur Utama PT Rekayasa Industri, Alex Dharma Balen. /Pikiran-rakyat.com/Dodo Rihanto

PIKIRAN RAKYAT - PT Pupuk Kujang Cikampek (PKC) meresmikan pengoperasian pabrik karbondioksida (CO2) cair dengan produksi 50.000 ton per tahun. 

Bahan baku pabrik tersebut adalah sisa-sisa gas alam pembuatan pupuk urea.

"Pengoperasian pabrik CO2 cair merupakan langkah pengembangan perusahaan PT Pupuk Kujang dalam menghadapi situasi perdagangan saat ini. Di masa mendatang bakal ada lagi beberapa anak perusahaan di luar pembuatan pupuk," ujar Sekretaris Perusahaan (Sekper) PKC, Ade Cahya.

 Baca Juga: Joe Biden Jadi Presiden AS, Jimly: Akhirnya Perilaku Pemimpin Menentukan Sikap Warga dalam Memilih

Dijelaskan, peresmian pabrik CO2 PKC dilakukan Wakil Menteri BUMN 1, Budi Gunadi Sadikin bersama Direktur Utama Pupuk Indonesia, Bakir Pasaman, Direktur Utama PKC, Maryadi, dan Direktur Utama PT Rekayasa Industri, Alex Dharma Balen, di lokasi pabrik Cikampek, Sabtu siang, 7 November 2020.

Sebelumnya, lanjut Ade Cahya, dilakukan penandatanganan kesepakatan bersama Offtake CO2 cair antara Direksi PKC dengan pihak PT Samator Gas dan PT Purnabuana Yudha, sebagai distributor CO2 buatan PKC. 

 Baca Juga: Spider-Man 3 Mulai Digarap, Tom Holland Bocorkan Persiapannya Saat Syuting

Dalam kesempatan itu, Direktur Utama PT Pupuk Indonesia, Bakir Pasaman berharap, produk turunan yang dikembangkan PKC dapat meningkatkan daya saing perusahaan. Apalagi, saat ini pangsa pasar untuk produk CO2 cair masih terbuka lebar.

"Hal ini sejalan dengan program kerja Pupuk Indonesia untuk lebih fokus pada diversifikasi produk yang dapat meningkatkan daya saing,” kata Bakir Pasaman.

Sementara itu, Direktur Utama PKC, Maryadi menjelaskan, pengoperasian pabrik CO2 cair untuk memanfaatkan gas ekses (gas sisa) dari proses produksi pabrik Kujang 1A dan Kujang 1B.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat