kievskiy.org

Harga Gas Alam Diturunkan, Biaya Produksi PKC Hemat Ratusan Miliar Rupiah

Pabrik Pupuk Kujang Cikampek.
Pabrik Pupuk Kujang Cikampek. /Dok. PT PKC

PIKIRAN RAKYAT - PT Pupuk Kujang Cikampek (PKC) mamastikan bisa menghemat biaya produksi sebesar Rp 153 miliar per tahun.

Lebih dari itu, jumlah produksi pupuk pun bisa meningkat tajam dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Hal itu bisa dilakukan setelah terbitnya Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (Kepmen ESDM) No. 89K/10/MEM/2020 tanggal 13 April 2020 tentang Pengguna dan Harga Gas Bumi Tertentu di Bidang Industri, harga gas mencapai US$ 6 per MMBTU (Million British Thermal Units). 

 Baca Juga: Peniru Michael Jackson Bermunculan, sang Raja Pop Diklaim Masih Hidup Lewat Identitas Baru

"Gas alam atau gas bumi adalah bahan baku utama pembuatan pupuk urea dan amoniak. Dengan turunnya harga gas tersebut, dengan  sendirinya biaya produksi bisa ditekan," ujar Hanggara Patrianta, Direktur Teknologi dan Pengembangan PT PKC dalam siaran pers tertulisnya, Senin, 6 Juli 2020.

Hanggara menyatakan, pihaknya sangat mengapresiasi keputusan pemerintah menurunkan harga gas alam tersebut. Sebab, dengan penurunan harga itu bakal ada selisih harga ratusan miliar per tahun. 

"Dengan harga US$ 6 per MMBTU Pupuk Kujang memproyeksikan efisiensi biaya produksi pupuk urea sebesar Rp 153 milyar," katanya.

 Baca Juga: Bakal Calon Wakil Bupati Bandung Ditetapkan Jadi Tersangka Kasus UU ITE

Dijelaskan, saat ini PKC memiliki dua pabrik pupuk urea yakni Pabrik Kujang I A dan Kujang I B dengan kapasitas produksi 660.000 ton per tahun. Selain itu PKC juga memiliki dua pabrik amoniak dengan total kapasitas 1.140.000 ton per tahun.

"Kebijakan penurunan harga gas tersebut dapat meningkatkan daya saing, kualitas produk pupuk, dan pelayanan terhadap petani” kata Hanggara. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat