kievskiy.org

Monolog Godi Suwarna, dari Grand Prix hingga Nasib Kesenian Tasikmalaya

SENIMAN Godi Suwarna menyampaikan pidato kebudayaan bertabur sajak dalam kegiatan Anugerah Budaya Kota Tasikmalaya, Sabtu 14 Desember 2019.*
SENIMAN Godi Suwarna menyampaikan pidato kebudayaan bertabur sajak dalam kegiatan Anugerah Budaya Kota Tasikmalaya, Sabtu 14 Desember 2019.* /BAMBANG ARIFIANTO/PR

MULUT Godi Suwarna seperti meracau atau barangkali merapal mantra dengan tangan tak henti bergerak.

Tangan yang terkadang menunjuk langit dan sesekali menyentuh dadanya.

Alunan karinding mengiringi Godi merapal kata-kata dengan cepat disertai hentakan kaki menghantam panggung membuat pengunjung tertegun.

Tak butuh lama, larik sajak berbahasa Sunda mengalir dalam geram suara seniman kelahiran Tasikmalaya yang tinggal di Ciamis tersebut.

"Nincak gas sataker kebek mobil sport ngagerung mangprung rek ngudag jorelat waktu da starna kapendeurian."

Baca Juga: Sering Plesir, DPRD Tasikmalaya Kena Semprot

Sajak karya Godi berjudul Grand Prix tersebut dibaca si penciptanya dengan ekpresi yang begitu penuh.

Deru mobil saling salip ditirukan seniman dengan kemampuan rangkap berusia 63 tahun tersebut. larik terakhir berkumandang berulang-ulang, " I can't get get no satisfaction.

Godi pun menjelma menjadi rocker gaek The Rolling Stones, Mick Jagger.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat