PIKIRAN RAKYAT - Pemerintah telah berkomitmen memberikan vaksin Covid-19 secara gratis demi memulihkan kesehatan nasional akibat hantaman pandemi.
Namun, niat baik pemerintah ini masih saja menuai beberapa penolakan pada program vaksinasi Covid-19 ini. Ada masyarakat yang masih meragukan dan menunjukkan ketakutan, khususnya terkait kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI).
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan No.12 tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Imunisasi, dijelaskan bahwa KIPI adalah semua kejadian medik yang terjadi setelah imunisasi, menjadi perhatian, dan diduga berhubungan dengan imunisasi.
Baca Juga: Final Piala Super Italia: Juventus vs Napoli, Lorenzo Insigne Buat Pilihan Menang atau Gol ke-100
Adapun KIPI ada yang serius dan non serius. Yang serius adalah setiap kejadian medis setelah imunisasi yang menyebabkan rawat inap, kecacatan, hingga kematian serta menimbulkan keresahan di masyarakat. Sementara yang non serius tidak menimbulkan risiko potensial pada kesehatan si penerima vaksin.
Dalam keterangan yang diterima Pikiran-rakyat.com, dr. Muhammad Fajri Adda’I selaku dokter dan tim penanganan Covid-19 yang telah menerima vaksinasi dosis pertama mengatakan dirinya tidak merasakan reaksi yang aneh.
“Biasa saja,” ujarnya dalam Dialog Produktif yang mengangkat tema KIPI: Kenali dan Atasi, diselenggarakan oleh Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Rabu, 20 Januari 2021.
Baca Juga: Menjelang Pelantikan Joe Biden, Presiden Iran Desak Pemerintah AS Soal Perjanjian Nuklir
Terkait keraguan, menurut dr. Fajri memang masih ada yang meragukan dan mempertanyakan terkait vaksin dan KIPI.
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, dr. Inda Mutiara selaku Kepala Puskesmas Kramatjati mengungkapkan bahwa sejauh pengamatannya, lingkungan sekitarnya antusias dan tidak ada penolakan baik dari rekan tenaga Kesehatan (nakes) maupun masyarakat sekitar.
“Saya tidak merasakan reaksi yang tidak wajar. Tidak sakit saat disuntik dan sampai sekarang juga normal-normal saja. Sebelumnya saya pikir akan terasa nyeri namun ternyata tidak terasa apa-apa,” tutur dr.Fajri.