PIKIRAN RAKYAT - Menurut sebuah penelitian terbaru, polusi udara dikatakan meningkatkan risiko keguguran bagi wanita hamil.
Studi ini menetapkan 50 persen peningkatan risiko, menunjukan bahwa wanita hamil harus terpapar udara yang tercemar.
Diterbitkan dalam jurnal Nature Sustainability, studi ini dilakukan oleh sekelompok peneliti dari Beijing yang memeriksa catatan lebih dari seperempat juta wanita hamil yang tinggal di ibukota Tiongkok.
Baca Juga: Jalan Rusak di Sukabumi Masih Panjang
Penyebab umum dilaporkan belerang dioksida di udara, yang dipancarkan dari pembangkit listrik dan kendaraan knalpot dan meningkatkan kemungkinan keguguran sebesar 41 persen. Dan secara kolektif, polutan meningkatkan risiko sebesar 52 persen.
Polutan juga termasuk PM2.5s, ozon dan karbon monoksida yang telah menjadi 'satu dengan' atmosfer karena transportasi dan industri.
Studi ini mampu membangun hubungan antara tingkat bahan kimia beracun di udara dari pembakaran bahan bakar fosil dan kasus keguguran yang terlewatkan di mana para wanita tidak menyadari janinnya digugurkan.
Baca Juga: 5 Fakta Penting Tentang Kanker Usus yang Harus Diketahui
Sebuah penelitian menyebutkan bahwa mereka yang hamil atau mereka yang ingin hamil harus melindungi dirinya dari paparan polusi udara. Hal itu tidak hanya untuk kesehatan mereka tetapi juga untuk kesehatan janin mereka.