kievskiy.org

Hati-hati, Diet Sembarangan Bisa Cetuskan Kanker Kolorektal

KUNSULTAN Senior Onkologi Medis Parkway Cancer Center, Zee Ying Kiat menyampaikan  pemaparannya dari Singapura melalui video call  saat acara diskusi kesehatan di CGV 23 Paskal, Jalan Pasirkaliki, Kota Bandung, kamis (30/1/2020).  Kegiatan tersebut membahas mengenai penanganan kanker Kolorektal sejak dini.
KUNSULTAN Senior Onkologi Medis Parkway Cancer Center, Zee Ying Kiat menyampaikan pemaparannya dari Singapura melalui video call saat acara diskusi kesehatan di CGV 23 Paskal, Jalan Pasirkaliki, Kota Bandung, kamis (30/1/2020). Kegiatan tersebut membahas mengenai penanganan kanker Kolorektal sejak dini. /ARMIN ABDUL JABBAR/PR

PIKIRAN RAKYAT - Banyak orang mengetahui bahaya kanker yang bisa menyebabkan kematian. Akan tetapi, tak banyak orang yang mengetahui apa dan bagaimana kanker kolorektal.

Padahal, berdasarkan data Global Cancer Observatory (Globocan) 2018, kanker kolorektal termasuk ke dalam urutan ke-4 jenis kanker yang paling banyak diderita masyarakat Indonesia, setelah kanker payudara (16,7 persen), kanker serviks (9,3 persen), dan kanker paru (8,6 persen).

Disebut sebagai kanker kolorektal, karena kanker ini berasal dari usus besar (kolon) atau rektum (bagian akhir dari usus besar). Banyak juga yang menyebutnya sebagai kanker usus besar.

Baca Juga: Hadapi Pilkada 2020, Warga Jawa Barat Harus Tetap Guyub

"Itu sebabnya, kanker ini disebut sebagai silent killer karena belum banyak diketahui masyarakat, gejalanya pun samar dan seringkali tertutup oleh penyakit lain, sehingga kewaspadaan masyarakat menjadi turun," ucap Dr. Zee Ying Kiat, Konsultan Senior Onkologi Medis Parkway Cancer Center.

Pendiri Hepatopancreatobiliary Association of Singapore ini menjelaskan, kebanyakan kanker kolorektal bermula dari polip usus atau jaringan yang tumbuh di dinding dalam kolon atau rektum. Akan tetapi, tidak semua polip akan berkembang menjadi kanker kolorektal.

Baca Juga: Melawan Arus dan Hilang Kontrol, Kijang Tabrak 6 Motor dan 2 Lapak Pedagang Buah

"Kemungkinan polip berubah menjadi kanker tergantung kepada jenis polip itu sendiri. Polip bisa menjadi pemicu kanker kolorektal jika tidak ditangani secepatnya," ucap Dr. Zee lagi saat melakukan video conference dari Singapura dengan puluhan jurnalis dan blogger di CGV 23 Paskal, Kota Bandung, Kamis, 30 Januari 2020 siang.

SEJUMLAH jurnalis mengamati pemaparan saat acara diskusi kesehatan di CGV 23 Paskal, Jalan Pasirkaliki, Kota Bandung, kamis (30/1/2020).  Kegiatan tersebut membahas mengenai penanganan kanker Kolorektal sejak dini.
SEJUMLAH jurnalis mengamati pemaparan saat acara diskusi kesehatan di CGV 23 Paskal, Jalan Pasirkaliki, Kota Bandung, kamis (30/1/2020). Kegiatan tersebut membahas mengenai penanganan kanker Kolorektal sejak dini.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat