PIKIRAN RAKYAT - Baru-baru ini Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyampaikan terkait adanya turunan atau anak varian Omicron, yakni BA.2.
Kemunculan subvarian BA.2 tampaknya tidak memberikan jalan terbuka untuk berakhirnya pandemi Covid-19.
BA.2 kini menjadi tantangan baru untuk dapat menjinakkan Covid-19 di seluruh dunia, terlebih subvarian ini telah terdeteksi lebih dari 50 negara.
Subvarian yang dijuluki 'Son of Omicron' atau 'Stealth Omicron' ini dikabarkan jauh lebih menular daripada varian aslinya BA.1 atau Omicron.
Padahal varian Omicron telah dinyatakan sebagai varian yang memiliki daya tular cukup tinggi.
Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari NDTV, sebuah studi menemukan bahwa orang yang terinfeksi BA.2 rata-rata menyebarkan virus 39 persen ke anggota rumah tangga yang rentan.
Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan persentase Omicron aslinya yakni 29 persen.
Studi itu berdasarkan pantauan pada 8.500 rumah tangga dengan waktu selama satu bulan sejak Desember hingga Januari.