kievskiy.org

Doyan Makan Saat Stres? Waspada Gejala Stress Eating

Ilustrasi. Waspada gejala stress eating, kondisi doyan makan saat stres.
Ilustrasi. Waspada gejala stress eating, kondisi doyan makan saat stres. /Pexels/Valeria Boltneva

PIKIRAN RAKYAT - Makan makanan favorit saat sedang stres mungkin terasa menenangkan, namun bagaimana jika hal tersebut justru berdampak negatif pada tubuh?

Gejala stres yang paling umum adalah sakit kepala, kelelahan, mudah marah, hingga mudah cemas. Namun banyak orang yang jarang menyadari bahwa stres dapat memicu perubahan nafsu makan.

“Pada awalnya, stres yang tinggi akan meningkatkan pelepasan adrenalin, yang dapat menurunkan keinginan anda untuk makan,” ujar Psikiatri Rumah Sakit New York Presbyterian, Dr. Gail Saltz.

Ketika stres berlanjut, kelenjar adrenal mulai memompa hormon kortisol, yang bertanggung jawab atas respons melawan atau menerima sesuatu bagi tubuh.

Baca Juga: 5 Dampak Buruk Tidur Setelah Makan Sahur, Simak Saran Jika Masih Mengantuk Saat Subuh

Saltz juga menjelaskan, hal ini meningkatkan kebutuhan energi tubuh yang menyebabkan nafsu makan melonjak, dan mendorong keinginan untuk makan makanan tinggi gula dan tinggi lemak.

Dia menuturkan, stress eating dapat membuat seseorang sulit berhenti begitu saja ketika anda sadar anda sudah kenyang, namun tetap terus mengunyah.

“Banyak dari kita tumbuh dengan belajar bahwa makanan adalah sumber kenyamanan,” ujar Elise Museles, ahli psikologi dan nutrisi makan.

Bahkan jika kita tidak terlalu lapar, biasanya beralih ke makanan untuk mengatasi berbagai keluhan yang sedang dirasakan seperti kecemasan berlebihan, agar tubuh lebih tenang.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat