PIKIRAN RAKYAT - Kanker terjadi ketika mutasi genetik menyebabkan sel tumbuh tak terkendali. Kanker dapat terjadi pada organ atau jaringan tubuh mana pun.
Menurut World Health Organization (WHO), kanker adalah penyebab utama kematian kedua di seluruh dunia.
Kanker biasanya menyerang orang berusia 50 tahun ke atas, tetapi, sejak 1990-an, kanker tertentu telah meningkat di antara mereka yang berusia di bawah 50 tahun.
Kanker onset dini menimbulkan risiko lebih tinggi dari masalah kesehatan jangka panjang, seperti infertilitas, kondisi kardiovaskular, dan kanker sekunder serta efek samping dari pengobatan kanker.
Baca Juga: Pertamax dan Pertalite Bakal Dihapus, Harga BBM Termurah Indonesia Dijual Mulai Rp15.000?
Memahami faktor risiko untuk kanker onset dini dapat membantu pencegahan, deteksi dini, dan pengobatannya.
Dikutip Pikiran-rakyat.com dari Medical News Today, baru-baru ini para peneliti melakukan tinjauan berbagai penelitian untuk menentukan kemungkinan faktor risiko kanker onset dini.
Mereka mencatat bahwa faktor gaya hidup di awal kehidupan seperti diet, obesitas, dan paparan lingkungan dapat berkontribusi pada risiko kanker onset dini.
Mereka mencatat bahwa peningkatan kanker onset dini berkorelasi dengan tren gaya hidup yang meningkat, termasuk pola makan, gaya hidup, dan lingkungan yang lebih kebarat-baratan.
Baca Juga: 4 Penyebab BSU 2022 Belum Cair, Nomor 4 Paling Fatal Jika Tak Diikuti oleh Para Pekerja