PIKIRAN RAKYAT – Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal atau gagal ginjal akut jadi topik yang ramai diperbincangkan selama beberapa hari terakhir. Hal ini menyusul adanya temuan puluhan anak meninggal dunia diduga mengidap penyakit tersebut.
Menurut laporan Kementerian Kesehatan, gagal ginjal akut ini telah terjadi pada awal tahun 2022, tapi baru mengalami peningkatan di bulan September 2022.
Dilaporkan, penyakit ini mayoritas menyerang anak dengan rentang usia 6 bulan hingga 18 tahun, tapi yang paling banyak terjadi pada balita.
Dari keterangan Plt. Direktur Pelayanan Kesehatan Rujukan Kemenkes RI, Yanti Herman yang dihimpun Pikiran-Rakyat, ciri-ciri kondisi ginjal yang terganggu ini ditandai dengan frekuensi dan jumlah urine yang menurun.
Baca Juga: Zat Kimia Merusak Ginjal Ditemukan di 99 Balita yang Meninggal di Indonesia
Kata Yanti, gejala awal gagal ginjal akut pada anak yakni adanya infeksi saluran cerna dan gejala ISPA, gejala khas dari penyakit ini adalah jumlah air seni yang semakin berkurang.
Bagi orang tua yang anaknya mengarah pada gejala penyakit satu ini, terutama pada rentang usia 6 bulan hingga 18 tahun, diminta lebih waspada. Pastikan anak mendapatkan cairan yang cukup dengan minum air.
Orang tua wajib memantau frekuensi dan jumlah urine anak, tanda bahaya pada urine terjadi jika berwarna pekat atau kecokelatan.
Baca Juga: Galon Sekali Pakai Berpotensi Mengandung Etilen Glikol, Bukan Solusi Tepat Tangani Sampah Plastik