kievskiy.org

Wisata Baturaden dan Hutan Pinus Limpakuwus Dibuka, Sementara Hanya untuk Warga Banyumas

Hutan pinus Limpakuwus Kecamatan Sumbang Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, ada di lereng Gunung Slamet, wilayah perbatasan Banyumas dan Purbalingga.
Hutan pinus Limpakuwus Kecamatan Sumbang Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, ada di lereng Gunung Slamet, wilayah perbatasan Banyumas dan Purbalingga. /Pikiran-rakyat.com/EVIYANTI

PIKIRAN RAKYAT - Setelah ditutup selama lebih dari tiga bulan,  dengan dimulainya kenormalan baru sejumlah objek wisata di Kabupaten Banyumas Jawa Tenga dibuka kembali.

Selain ada pembatasan jumlah,  hanya warga   ber-KTP Banyumas saja yang diprioritaskan untuk  berwisata.

Meski minat warga yang ingin berwisata banyak namun untuk melindungi pengunjung, pengelola  tetap membatasi jumlah wisatawan yang masuk dengan  menerapkan protokol kesehatan lainnya secara ketat untuk mencegah penularan covid-19.

Baca Juga: Berdasarkan Survei, Kasus Covid-19 di Kota Tasikmalaya Mulai Landai

Ada tiga lokasi wisata yang diberi izin sejak pekan lalu,  yakni wisata alam Baturaden, offroad Baturaden, dan Hutan Pinus Limpakuwus Sumbang. 

Junior Manajer Bisnis Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan Banyumas Timur Sugito mengatakan,  hutan seluas 10 hektare milik PT Perhutani.
Hutan Pinus Limpakuwus dibuka sejak akhir pekan lalu dengan jumlah pengunjung yang diizinkan,   masuk sebanyak 300 orang per hari.

"Dengan pengaturan sistem kuota maka dipastikan tidak akan terjadi kerumunan,  karena luas hutan pinus Limpakuwus mencapai 10 hektare," kata Sugito Minggu, 28 Juni 2020.

Baca Juga: Melibatkan DUDI, Lulusan SMK Kini Lebih Mudah Dapat Pekerjaan

Sebelum pandemi covid-19, tersebut setiap akhir pekan hutan Pinus Limpakuwus dikunjungi sekitar 3.000 wisatawan per hari.

Selain jumlah pengunjung dibatasi, protokol kesehatan juga diterapkan secara ketat, yakni dilakukan pemeriksaan suhu tubuh, wajib mengenakan masker, dan mencuci tangan sebelum memasuki kawasan wisata.

"Dengan penerapan protokol kesehatan  yang  ketat, tujuan utamanya adalah  melindungi wisatawan dari penularan covid 10 sekaligus untuk menggerakkan ekonomi masyarakat sekitar hutan,"  kata dia.

 Baca Juga: Beredar Video Takhtanya Diambil Alih, Sultan Sepuh XIV Cirebon Arief Natadiningrat Angkat Bicara

Pengawasan ketat juga diterapkan di objek wisata lainnya seperti wisata alam Baturaden.  Wakil Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono mengatakan,  meninjau pembukaan objek wisata tersebut.

Pihaknya telah mengecek kesiapan protokol kesehatan yang dilakukan pengelola. Bahkan, pengelola juga terlebih dahulu melaksanakan simulasi pelayanan.

“Pembukaan objek wisata ini kami uji cobakan selama dua hari. Pengunjung yang hendak masuk juga belum dipungut biaya alias gratis, tapi harus sudah mendaftarkan melalui aplikasi 'Mas Basid','' tuturnya.

Baca Juga: Sempat Bisa Jual Ribuan Kilogram per Minggu, Pabrik Teh Rakyat di Tasikmalaya Kini Terpuruk

Dia menyebutkan, jumlah pengunjung selama masa uji coba juga masih dibatasi hanya 500 orang per hari. ''Bila sudah lebih dari 500 orang, pendaftaran pengunjung di aplikasi 'Mas Basid' otomatis akan tertutup,'' katanya.

Penyiapan sarana protokol kesehatan di obyek wisata sudah sangat baik. Dia menyebutkan, kalau nantinya jumlah kuota pengunjung ditambah, diharapkan kondisi di obyek wisata tetap harus memperhatikan physical distancing.

"Selama masa uji coba , pihak Dinas Pariwisata akan melakukan evaluasi. Bila standar operasional prosedur (SOP) dan protokol kesehatan sudah berjalan dengan baik, kuota jumlah pengunjung kemungkinan akan ditambah.

Selain ada pembatasan jumlah,  hanya warga   ber KTP Banyumas saja yang diprioritaskan untuk  berwisata.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat