kievskiy.org

Studi Klaim Rokok dan Vape Perparah Gejala Corona hingga 7 Kali Lipat, Simak 6 Tips untuk Berhenti

Ilustrasi Covid-19.*
Ilustrasi Covid-19.* /PIXABAY/Avtar PIXABAY/Avtar

PIKIRAN RAKYAT - Para ahli telah memberi peringatan bahwa merokok dapat meningkatkan risiko krisis virus corona (Covid-19).

Segala jenis rokok termasuk vaping, rokok elektrik yang dioperasikan menggunakan baterai pun dapat menyebabkan seseorang mengalami sakit parah jika terpapar virus corona.

Meskipun badan penelitian menunjukkan pertumbuhan data yang sebaliknya, ilmuwan Jerman meninjau bukti yang tersedia dan menemukan adanya kerusakan tinggi yang disebabkan oleh merokok pada organ vital dalam tubuh.

Baca Juga: Pasien Positif Covid-19 Jadi Penumpang Pesawat Garuda Jakarta-Sorong, Dirut: Entah Kenapa Bisa Lolos

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari laman Daily Mail, studi ini mengklaim bahwa merokok dapat mengeraskan arteri dan meningkatkan risiko pengembangan penyakit paru-paru juga jantung.

Menurut laporan, kebiasaan tersebut sebagai menjadi faktor seorang perokok memiliki risiko krisis virus corona hingga tujuh kali lipat dibanding non perokok.

Akibatnya, tim peneliti percaya jika merokok dan vaping akan lebih mungkin membuat seseorang menderita komplikasi Covid-19.

Baca Juga: Waktu Bersinggungan antara TC, Pertandingan Timnas, dan Liga Berpotensi Picu Masalah

Mereka pun mengakui bahwa merokok lebih beracun bagi tubuh daripada vaping meski peneliti tidak menjadikan rokok elektrik tersebut sebagai solusi lain yang lebih sehat.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat