PIKIRAN RAKYAT - Hingga kini, sejumlah penelitian di seluruh dunia menunjukkan bahwa perokok aktif sulit tertular virus corona atau COVID-19 yang masih menjangkit banyak wilayah.
Dari 441 pasien COVID-19 atau kurang dari lima persen yang melakukan perawatan di salah satu rumah sakit Italia, menunjukkan bahwa mereka adalah perokok aktif.
Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari laman Daily Mail, para ilmuwan pun menggambarkan bahwa perokok memiliki risiko yang sangat rendah terpapar virus corona.
Baca Juga: Adu Mulut dengan Reporter Saat Ditanya Soal Korban Corona di AS, Donald Trump Pilih Walkout
Sebuah teori yang telah muncul beberapa minggu terakhir dari sejumlah penelitian global, mengklaim bahwa perokok dapat 'terlindung' dari virus corona yang menyebar di sekitar.
Meskipun para perokok aktif cukup sulit terpapar COVID-19, namun ada kabar buruk di baliknya.
Bukti dari para ilmuwan menunjukkan, para perokok akan jauh lebih rentan meninggal dunia dan sulit diselamatkan sekali terinfeksi virus corona.
Baca Juga: Inilah Gizi dan Manfaat Kesehatan dari Kulit Ikan yang Harus Anda Ketahui
Pernyataan tersebut dibuktikan dari 35 persen pasien terinfeksi positif virus corona yang sekaligus berstatus sebagai perokok aktif, berisiko tinggi meninggal dunia dibanding non perokok.