kievskiy.org

Waspada Hipertermia, Kenali Penyebab, Gejala, hingga Cara Mengatasinya

Ilustrasi panas tubuh abnormal, waspada hipertermia.
Ilustrasi panas tubuh abnormal, waspada hipertermia. /Pixabay/un-perfekt

PIKIRAN RAKYAT – Hipertermia adalah kebalikan dari hipotermia. Di mana kondisi orang yang mengalami hipertermia ini mengalami suhu tubuh panas terlalu tinggi atau melebihi batas normal suhu tubuh manusia.

Umumnya, suhu tubuh pada manusia berkisar antara 36-37,5°C. Sebaliknya, orang yang mengalami hipertermia akan meningkat hingga 38°C bahkan bisa mencapai 40°C.

Kondisi tersebut biasanya terjadi akibat adanya kegagalan pada sistem pengaturan panas tubuh, sehingga menyebabkan suhu seseorang menjadi meningkat. Kondisi ini juga bisa ditimbulkan karena infeksi, reaksi obat atau overdosis yang menyebabkan peningkatan suhu tubuh, kelelahan karena panas, hingga aktivitas olahraga di lingkungan yang hangat dan lembab.

Akan tetapi, seperti dilansir Medical News Today, hipertermia berbeda dengan demam. Jika seseorang mengalami demam, hipotalamus akan mengontrol untuk meningkatkan suhu tubuh guna melawan penyakit atau infeksi pada tubuh. Sedangkan hipertermia, hipotalamusnya akan mengendalikan suhu tubuh di atas batas normal.

Baca Juga: Asal-Usul Pemakaman setiap Agama, Telah Ada Jauh Sebelum Peradaban Mesopotamia

Penyebab Hipertermia

Biasanya, hipertermia disebabkan oleh paparan suhu panas yang berlebih. Akibatnya tubuh tidak dapat lagi mengontrol atau mempertahankan suhu normal, bahkan bisa mencapai lebih dari 38°C.

Perlu diketahui, tubuh manusia memiliki mekanisme koping atau respon pikiran dan perilaku terhadap situasi penuh dengan tekanan yang berbeda-beda. Koping ini biasanya berfungsi sebagai membuang kelebihan panas tubuh, sebagian besar bernapas, berkeringat, dan meningkatkan aliran darah ke permukaan kulit.

Ketika berada di lingkungan yang lebih hangat daripada suhu tubuh kita sendiri atau udara luar yang terlalu hangat dan lembab, sehingga tubuh kita akan sulit untuk menerima dan  melepaskan panas tersebut.

Semakin banyak kelembaban dan hilangnya elektrolit dari tubuh, maka dengan otomatis tubuh akan menurunkan tekanan darah dan membatasi keringat yang keluar. Adapun faktor-faktor yang menjadi penyebab munculnya hipertermia, di antaranya:

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat