kievskiy.org

Kejar Angka Stunting Turun, Perbaikan Gizi Perlu Digencarkan

Ilustrasi stunting.
Ilustrasi stunting. /Pixabay/skalekar1992

PIKIRAN RAKYAT - Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, sebanyak 23,6 persen anak usia 5-12 tahun mengalami stunting, 9,2 persen wasting, 10,8 persen kelebihan berat badan, dan 9,2 persen mengalami obesitas.

Oleh karena itu, tahap perkembangan usia sekolah dasar merupakan salah satu tahap perkembangan krusial yang perlu mendapat perhatian, termasuk aspek gizi untuk perkembangan kognitif anak usia sekolah.

Hal tersebut di antaranya telah diatur dalam Rencana Aksi Nasional Peningkatan Kesejahteraan Anak Usia Sekolah dan Remaja (RAN Pijar) yang ditetapkan pada Peraturan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Permenko PMK) Nomor 1 Tahun 2022.

Baca Juga: Cegah Stunting dengan Konsumsi Gizi Seimbang

Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan Kemenko PMK, Agus Suprapto mengatakan, pelaksanaan RAN Pijar menekankan peran penting program usaha kesehatan sekolah/madrasah (UKS/M) serta kolaborasi multisektoral untuk bergerak bersama mendukung terwujudnya praktik gizi yang baik oleh siswa.

”Tahap perkembangan usia sekolah dasar merupakan salah satu tahap perkembangan krusial yang sering kali kurang diperhatikan. Maka dari itu, peran multisektor pada dialog ini sebaiknya bisa mengarah pada sasaran,” ujar Agus dalam keterangan pers, Kamis, 10 November 2022.

Sementara itu, data dari Statistik Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) tahun 2020/2021 menunjukkan, dari 148.743 sekolah dasar baru 63.665 sekolah (42,80 persen) yang memiliki UKS.

Baca Juga: Penuhi Nutrisi Sejak Dini, Ciptakan Generasi Bebas Stunting

”Perilaku hidup sehat harus kita tekankan pada perkembangan anak usia sekolah, terutama kebersihan dan jajanan sekolah,” kata Agus.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat