kievskiy.org

Nitrogen Cair di Makanan Bisa Picu Keracunan hingga Kerusakan Internal Organ Tubuh

Seorang memakan ciki ngebul di salah satu pasar malam Kota Bandung, Minggu 8 Januari 2023. Pedagang jajanan keliling tidak direkomendasikan menggunakan nitrogen cair pada produk pangan siap sajinya.
Seorang memakan ciki ngebul di salah satu pasar malam Kota Bandung, Minggu 8 Januari 2023. Pedagang jajanan keliling tidak direkomendasikan menggunakan nitrogen cair pada produk pangan siap sajinya. /Pikiran Rakyat/Deni Armansyah

PIKIRAN RAKYAT - Penambahan nitrogen cair pada produk pangan siap saji yang tidak sesuai prosedur dapat memicu keracunan pada konsumen. Bahkan, nitrogen cair bisa menyebabkan radang dingin dan luka bakar, terutama pada beberapa jaringan lunak se­perti kulit.

Hal itu dikemukakan Direktur Jenderal (Dirjen) Pen­cegahan dan Pengendali­an Penyakit Kementerian Ke­se­hatan RI, Maxi Rein Rondonuwu, di Jakarta, seperti dilansir Antara, Rabu 11 Januari 2023.

Maxi menyebutkan, meng­hi­rup terlalu banyak uap yang dihasilkan makan­an atau minuman yang di­pro­ses menggunakan nitrogen cair dapat memicu kesu­litan ber­napas yang cukup parah.

Selain itu, mengonsumsi nitrogen yang sudah dicair­kan dapat menyebab­kan teng­gorokan terasa se­per­ti ter­bakar karena suhu yang teramat dingin dan lang­­sung bersentuhan de­ngan organ tubuh.

Baca Juga: Mengenal Hula Hoop Kaki, Permainan Anak yang Punya Banyak Manfaat untuk Tubuh

”Bahkan, tidak sedikit kasus terparah yang menunjukkan bahwa ice smoke dapat memicu ke­rusakan internal organ tu­buh,” ujarnya.

Kemenkes, katanya, telah me­nerbit­kan informasi peng­gunaan nitrogen cair pa­da produk pangan siap saji yang menjadi perhatian dan menimbul­kan permasalahan bagi kesehatan masyarakat, yaitu ice smoke atau ciki ngebul, jajanan yang digemari anak-anak.

Produk tersebut tidak ha­nya memberikan rasa dingin, tetapi juga sensasi mulut yang mengeluarkan asap, ber­asal dari nitrogen cair atau liquid nitrogen yaitu nitrogen yang berada dalam ke­adaan cair pada suhu yang sangat rendah.

”Cairan ini jer­nih, tidak berwarna, dan tidak berbau sehingga tidak mengubah rasa jika diguna­kan untuk makanan,” ujar­nya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat