kievskiy.org

Hasil Penelitian UI Ungkap Rokok Elektronik Sebabkan Beban Kesehatan Ganda Penggunanya

PENGGUNA vape yang terinfeksi virus corona bisa menularkan COVID-19 jika batuk, menurut penelitian dari profesor di Amerika Serikat.
PENGGUNA vape yang terinfeksi virus corona bisa menularkan COVID-19 jika batuk, menurut penelitian dari profesor di Amerika Serikat. /PIXABAY PIXABAY

PIKIRAN RAKYAT - Rokok elektronik kerap diklaim sebagai bantuan alternatif dalam memberhentikan kebiasaan perokok.

Namun, penelitian yang baru-baru ini dilakukan Pusat Kajian Jaminan Sosial Universitas Indonesia (PKJS-UI), mengungkapkan fakta lain.

Menurut hasil kajian tersebut, terbukti para perokok justru jadi pengguna ganda antara produk rokok konvensional, dengan rokok elektronik.

Baca Juga: Di Tengah Kabar Perceraian Orang Tuanya, Vanessa Angel Unggah Momen Ayah dan Ibunya Jenguk Cucu

Seperti diketahui, rokok elektronik yang populer di Indonesia adalah vape atau vaporizer, di antara produk-produk nikotin dengan penghantar elektrik lainnya.

Sementara penggunaan ganda antara dua produk rokok itu, juga melahirkan beban kesehatan yang berlipat .

Ketua Peneliti Faizal Rahmanto Moeis mengatakan, pengguna ganda rokok konvensional dan elektrik memiliki probabilitas mengidap penyakit dan komplikasi lebih tinggi, produktivitas lebih rendah, dan pengeluaran kesehatan lebih tinggi.

Baca Juga: 6 Fakta Unik All new Toyota Cross, Nomor 4 Jadi yang Pertama di Indonesia

Dibandingkan single user atau pengguna tunggal rokok konvensional atau rokok elektrik saja.

“Selain itu, masing-masing jenis rokok juga tetap memiliki risiko terhadap kesehatan baik pengguna tunggal rokok elektronik maupun konvensional, sehingga harus ada pengendalian konsumsi terhadap kedua jenis rokok tersebut,” demikian Faizal dalam keterangan pers yang dilansir Antara di Jakarta, Jumat, 7 Agustus 2020.

Pada awalnya, kata dia, rokok elektronik diperkenalkan sebagai alat untuk berhenti merokok dari rokok konvensional.

Baca Juga: Soal Vaksin Covid-19, Erick Thohir Klaim Imunisasi Dimulai Februari 2021 Jika Uji Klinis Lancar

Namun, rokok elektronik justru menjadi barang yang digunakan untuk melengkapi rokok konvensional sehingga muncul pengguna ganda.

Menurut Susenas 2017 dan 2019 dan Riskesdas 2018, lebih dari 95 persen pengguna rokok elektronik merupakan pengguna ganda rokok tembakau sekaligus rokok elektronik.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat