kievskiy.org

Pemerintah Sediakan Skrining Gratis 14 Penyakit, Segera Kunjungi Puskesmas Terdekat

Ilustrasi. Pemerintah menyediakan fasilitas skrining penyakit tidak menular (PTM) gratis bagi masyarakat.
Ilustrasi. Pemerintah menyediakan fasilitas skrining penyakit tidak menular (PTM) gratis bagi masyarakat. /Pixabay/Mohamed Hassan

PIKIRAN RAKYAT - Pemerintah menggencarkan upaya pencegahan penyakit tidak menular (PTM) dengan memberikan layanan skrining 14 jenis penyakit secara gratis. Masyarakat bisa mengikutinya di puskesmas terdekat, mulai dari pencatatan data sampai pemeriksaan laboratorium sederhana.

Di Kota Bandung, 80 UPT puskesmas yang ada bisa memberikan layanan skrining tersebut. Namun, untuk kanker usus, skrining belum bisa dilakukan karena masih menunggu distribusi peralatannya dari Kementerian Kesehatan.

Ke-14 penyakit yang bisa diskrining atau deteksi dini adalah diabetes melitus, hipertensi, stroke, jantung, kanker serviks, kanker payudara, TBC, anemia, kanker paru, kanker usus, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), thalassemia, hipotiroid kongenital, dan hepatitis.

Menurut Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Bandung, Ira Dewi Jani, skrining yang dilakukan berupa pengisian kuesioner dan pemeriksaan sampel darah atau dahak sesuai dengan jenis skriningnya. Skrining dilakukan untuk masyarakat yang masih merasa sehat dan belum bergejala karena program itu dilakukan sebagai upaya pencegahan.

Baca Juga: 6 Jenis Makanan yang Ampuh Turunkan Asam Urat, Penderita Sakit Sendi Harus Tahu

"Idealnya, skrining dilakukan sebelum ada gejala. Kalau sudah ada gejala, bukan deteksi dini lagi namanya. Program ini mencegah masyarakat sakit, mengintervensinya dengan tahu sedini mungkin kondisi orangnya harus bagaimana, supaya tetap sehat dan tambah bugar," kata Ira di Bandung, Kamis, 20 April 2023.

Ira menegaskan, biaya skrining ditanggung pemerintah, baik dengan menggunakan BPJS ataupun tidak. Masyarakat yang tidak memiliki BPJS hanya perlu membayar biaya pendaftaran di puskesmas, sementara biaya skriningnya ditanggung oleh pemerintah.

"Jenis 14 penyakit itu sudah ditentukan untuk menjadi prioritas karena penyakit itu menjadi penyebab kematian terbanyak. Skrining dilakukan untuk pencegahan, daripa pengobatan yang memang biayanya meningkat. Skrining itu sudah bisa dilakukan di 80 UPT Puskesmas di Kota Bandung, mereka sudah mampu lakukan tata laksana deteksi dini," ucapnya.

Ia mengatakan, skrining yang pertama dan paling umum adalah untuk pemeriksaan hipertensi dan diabetes melitus. Dari hasil skrining itu, ketika dilihat ada faktor risiko apalagi untuk penyakit terkait kardiovaskular, maka ada rujukan yang harus dilakukan. Pemeriksaan dilakukan dengan sistem carta yang memperlihatkan hasil hijau, kuning, atau merah, yang kemudian menetukan tindak lanjutnya.

Kemudian, skrining penyakit stroke dan jantung dilakukan berdasarkan hasil carta itu. Bila berisiko tinggi, maka skrining dilanjutkan dengan EKG. Namun, karena belum semua puskesmas memiliki pemeriksaan EKG, maka masyarakat yang skrining akan dirujuk ke jejaring puskesmas yang memiliki EKG.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat