kievskiy.org

Bagaimana Anjing Bisa Terinfeksi Rabies?

Ilustrasi anjing rabies.
Ilustrasi anjing rabies. /Freepik

PIKIRAN RAKYAT –  Rabies merupakan salah satu virus berbahaya yang dapat menyerang susunan saraf pusat pada manusia. Virus tersebut biasanya ditularkan dari hewan yang sebelumnya telah terinfeksi rabies terlebih dahulu ke manusia.

Terdapat sejumlah gejala yang bisa muncul pada diri seseorang yang terkena rabies, di antaranya yakni demam, gelisah, mengeluarkan banyak air liur, kejang, lumpuh, dan infeksi otak. Kemudian, takut pada air dan takut cahaya.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dr. Imran Pambudi mengatakan bahwa rabies merupakan tantangan besar untuk Indonesia. Imran pun menjelaskan jika 95 persen kasus rabies pada manusia disebabkan oleh gigitan anjing.

“Rabies merupakan tantangan besar di Indonesia karena dalam tiga tahun terakhir kasus gigitan hewan rabies itu rata-rata setahunnya lebih dari 80.000 kasus dan kematiannya rata-rata 68 orang,” katanya, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari situs resmi Kemenkes, Sabtu, 17 Juni 2023.

Baca Juga: Pemakaman Ma'la Tempat Bersemayamnya Khadija yang Mulia

“95 persen kasus rabies pada manusia didapatkan lewat gigitan anjing yang terinfeksi. Ada juga beragam hewan liar yang bertindak sebagai reservoir virus di berbagai benua seperti rubah, rakun, dan kelelawar, tapi 95 persen karena gigitan anjing,”  ujarnya.

Bagaimana Anjing Bisa Terinfeksi Rabies?

Berdasarkan berbagai penelitian yang dilakukan pada anjing, kucing dan musang yang terinfeksi rabies, diketahui bahwa hewan tersebut bisa mendapatkan virus rabies melalui gigitan hewan lain. Ketika virus tersebut masuk ke dalam otot, maka selanjutkan akan berpindah ke otak, dengan bergerak di dalam saraf. Namun, hewan yang terinfeksi rabies itu tidak terlihat sakit.

Setelah gigitan dari hewan yang terinfeksi rabies ke hewan lain terjadi, maka nantinya akan muncul gejala. Fase antara gigitan dan munculnya gejala itu disebut sebagai masa inkubasi. Fase tersebut dapat berlangsung selama berminggu-minggu hingga hitungan bulan.

Baca Juga: Nekat Peluk Lionel Messi, Penggemar di China Dilarang Nonton Sepak Bola Setahun

“Gigitan hewan selama masa inkubasi tidak membawa risiko rabies karena virus belum sampai ke air liur,” kata keterangan dalam situs Centers for Disease Control and Prevention, Sabtu, 17 Juni 2023.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat