PIKIRAN RAKYAT – Simak penjelasan menu diet DEBM alias Diet Enak, Bahagia, dan Menyenangkan. Diet tersebut diketahui pertama kali dipopulerkan pada tahun 2018 oleh Robert Hendrik Limbono.
Dilansir dari laman Pyfa Health, pada dasarnya, dalam diet ini, kita mengonsumi makanan rendah karbohidrat dan tinggi protein. Selain itu, kita juga hendaknya mengonsumsi makanan tinggi lemak dan rendah gula.
Meski begitu, pastikan kita tetap berkonsultasi dengan dokter atau ahli kesehatan lainnya sebelum memutuskan mengikuti diet DEBM berikut. Pasalnya sejumlah program diet perlu disesuaikan dengan kondisi tubuh, pola makan, pola hidup, kebiasaan, dan sebagainya.
Ide menu DEBM
Baca Juga: 3 Contoh Program Diet yang Bisa Dicoba: Berat Badan Impian Tak Sekadar Khayalan
Berikut selengkapnya, dilansir dari laman Pyfa Health:
-
Menu Sarapan
Alpukat keju
Telur rebus
Omelette keju
Susu tinggi protein
Yogurt rendah gula
Sayuran tinggi serat seperti buncis dan wortel -
Menu makan siang
Protein hewani seperti 1 telur rebus/susu protein/keju
Makan sayuran seperti sayuran hijau, wortel, atau buncis sebagai pengganti nasi
Konsumsi makanan sumber protein hewani saja seperti ayam, daging sapi, atau ikan
Minum air putih secukupnyaBaca Juga: 12 Dampak Diet Ekstrem: Sakit Kepala sampai Berat Badan Naik Lagi dengan Cepat
-
Menu makan malam
Ikan, telur, alpukat, dan keju, hal ini perlu jika Anda makan di atas pukul 6 sore, hendaknya Anda tidak mengonsumsi karbohidrat
Perlu juga mengonsumsi protein hewani dengan makanan yang mengandung karbohidrat seperti bayam, brokoli, atau wortel.
Selain itu, Anda juga bisa mengonsumsi camilan berikut yang tujuannya adalah meningkatkan proses metabolisme pada tubuh. Meski begitu, Anda harus membatasinya konsumsinya yakni hanya 750 kalori per hari. Proses memakannya pun membaginya menjadi 3 kali. Adapun pilihan camilannya adalah:
- 1 telur goreng
- 2 butir telur rebus
- 100 gram alpukat keju
- Stroberi dan yogurt
- 1-2 buah apel ukuran sedang
- Susu full cream 125 ml sekali sehari
- Biji bunga matahari.***
DISCLAIMER: Artikel ini hanya dimaksudkan sebagai informasi umum dan tidak membahas kondisi individu. Ini bukan pengganti saran atau bantuan profesional dan tidak boleh diandalkan untuk membuat keputusan apa pun. Anda tetap perlu mengikuti anjuran dokter.